Wednesday, August 15, 2012

Magelang Bersama Kupat

Di Kota Magelang rasanya ada yang kurang kalau saat lebaran tak bersama ketupat, menjelang lebaran banyak sekali pedagang kelongsongan ketupat atau kupat baik yang dijual keliling ataupun yang dijajakan dipinggir jalan di wilayah Magelang. Darimana sebenarnya asal-usul ketupat? siapa pertama kali yang menemukan dan mempopulerkan ketupat? Seperti tradisi-tradisi lain di indonesia pasti memiliki,sejarah latar belakang, tidak jarang ada makna filosofi dari tradisi-tradisi tersebut. bagaimana dengan ketupat? mari kita simak hasil penelusuran kami di google berikut ini :
Umumnya ketupat identik sebagai hidangan spesial lebaran, tradisi ketupat ini diperkirakan berasal dari saat Islam masuk ke tanah Jawa.
Dalam sejarah, Sunan Kalijaga adalah orang yang pertama kali memperkenalkannya pada masyarakat Jawa. Beliau membudayakan dua kali Bakda, yaitu Bakda Lebaran dan Bakda Kupat. Bakda Kupat dimulai seminggu sesudah Lebaran. Pada hari yang disebut Bakda Kupat tersebut, di tanah Jawa waktu itu hampir setiap rumah terlihat menganyam ketupat dari daun kelapa muda. Setelah sudah selesai dimasak, kupat tersebut diantarkan ke kerabat yang lebih tua, menjadi sebuah lambang kebersamaan.
Ketupat sendiri menurut para ahli memiliki beberapa arti, diantaranya adalah mencerminkan berbagai macam kesalahan manusia, dilihat dari rumitnya anyaman bungkus ketupat. Yang kedua, mencerminkan kebersihan dan kesucian hati setelah mohon ampun dari segala kesalahan, dilihat dari warna putih ketupat jika dibelah dua. Yang ketiga mencerminkan kesempurnaan, jika dilihat dari bentuk ketupat. Semua itu dihubungkan dengan kemenangan umat Muslim setelah sebulan lamanya berpuasa dan akhirnya menginjak hari yang fitri.
SENI DAN FILOSOFI KETUPAT LEBARAN, Ketupat itu memiliki asal usul dan filosofi mengenai budaya ketimuran di Indonesia. Ketupat sebagai karya budaya dikaitkan dengan suatu hasil dengan beraneka macam bentuk.
Sedang ketupat sebagai ungkapan budaya adalah merupakan simbol yang di dalamnya terkandung makna dan pesan tentang kebaikan. Sebagai ungkapan budaya, ketupat antara lain memberikan makna dan pesan.
Misalnya, salah satu maknanya adalah, bahwa ketupat terdiri dari beras yang dibungkus janur, Nah, beras itu ternyata adalah simbol nafsu dunia. Sedangkan janur, dalam bahasa Jawa adalah akronim dari ëjatining nurí atau bisa diartikan hati nurani.
Jadi ketupat adalah simbolik dari nafsu dunia yang dapat ditutupi oleh hati nurani. Pesan yang terkandung, kira-kira adalah setiap orang itu harus bisa mengendalikan diri, yaitu menutupi nafsu-nafsu dunia dengan hati nurani.
Dalam filosofi Jawa yang lain, kupat berarti ëngaku lepatí atau mengakui kesalahan. Tindakan ëngaku lepatí ini jadi kebiasaan yang sekarang selalu kita lakukan pada tanggal 1 syawal, yaitu bermaaf-maafan dengan keluarga atau tetangga dan teman-teman.
Masih dari filosofinya orang Jawa, kupat erat kaitannya dengan tanggal 1 syawal kan? Nah, kupat disini dapat diartikan dengan ëlaku papatí atau empat tindakan. Laku papat itu adalah lebaran, luberan, leburan dan laburan.
Maksud dari keempat tindakan tersebut, yang pertama, lebaran, dari kata lebar yang berarti selesai. Ini dimaksudkan bahwa 1 Syawal adalah tanda selesainya menjalani puasa, maka tanggal itu biasa disebut dengan Lebaran.
Lalu luberan, berarti melimpah, ibarat air dalam tempayan, isinya melimpah, sehingga tumpah ke bawah. Ini simbol yang memberikan pesan untuk memberikan sebagian hartanya kepada fakir miskin, yaitu sodaqoh dengan ikhlas seperti tumpahnya/lubernya air dari tempayan tersebut. Kemudian, leburan, maksudnya adalah bahwa semua kesalahan dapat lebur (habis) dan lepas serta dapat dimaafkan pada hari tersebut.
Yang terakhir adalah laburan. Di Jawa, labur (kapur) adalah bahan untuk memutihkan dinding. Ini sebagai simbol yang memberikan pesan untuk senantiasa menjaga kebersihan diri lahir dan batin.
Jadi setelah melaksanakan leburan (saling maaf memaafkan) dipesankan untuk menjaga sikap dan tindak yang baik, sehingga dapat mencerminkan budi pekerti yang baik pula.
Gantung Ketupat
Sedangkan ketupat dalam bahasa Sunda juga disebut kupat, yang memberikan pesan agar seseorang jangan suka ìngupatî atau membicarakan hal-hal buruk orang lain.
Selain itu, ada lagi tradisi unik yang kini sudah sangat jarang ditemukan. Selain simbol maaf, ada yang percaya kalau ketupat dapat menolak bala. Caranya dengan menggantungkan ketupat yang sudah matang di atas kusen pintu depan rumah.
Biasanya ketupat digantung bersamaan dengan pisang. Ketupat ini digantungkan berhari-hari, bahkan berbulan-bulan sampai kering hingga Lebaran tahun berikutnya.
Tapi tradisi menggantungkan ketupat yang kental nuansa mistisnya ini, kini sudah sangat jarang ditemukan. Percaya atau tidak, tapi itulah filosofi dan tradisi dari budaya Indonesia.

Cara Jitu Peroleh Pelanggan

Apabila membahas masalah ekonomi tak lepas dari yang namanya pemasaran atau promosi. Bagi perusahaan baik yang bergerak di bidang industri maupun jasa, promosi merupakan suatu cara untuk memperkenalkan produk yang telah dihasilkan kepada konsumen. Dan juga menjadi salah satu tonggak pengukur keberhasilan suatu perusahaan dalam memperoleh laba untuk pengembangan produk-produknya dan kelangsungan usahanya.
Konsumen tidak akan mengenal apalagi membeli suatu produk apabila tidak mengetahui kegunaannya, di mana produk dapat diperoleh, berapa harganya dan keunggulan yang dimilikinya. Oleh sebab itu, konsumen sebagai sasaran produk atau jasa penting untuk mendapatkan informasi yang jelas.
Di era globalisasi seperti sekarang ini, banyak media yang dapat digunakan sebagai ajang promosi suatu produk seperti mengiklankannya di televisi, di media cetak ataupun dengan mengadakan semacam event pameran launcing produk terbaru di tempat yang banyak dikunjungi konsumen seperti di pusat perbelanjaan. Diusahakan acaranya dikemas semenarik mungkin agar para konsumen penasaran dan akhirnya tertarik untuk membeli produk yang kita jual. Merupakan tugas manajemen perusahaan untuk memilih strategi promosi seperti apa yang tepat agar memenuhi target pasar yang efektif. Selain itu perlu diperhitungkan dana yang tersedia dengan manfaat yang diperoleh dari kegiatan promosi yang dipilih perusahaan. Seiring berkembangnya zaman strategi pemasaran yang diterapkan perusahaan harus senantiasa ditinjau dan dikembangkan sesuai dengan perkembangan pasar. Sebagai produsen perusahaan harus bisa membaca minat konsumen.
 Rumusan Masalah
a. strategi pemasaran apakah yang cocok untuk diterapkan di masa sekarang ini?
b. Kiat –kiat seperti apa yang diambil perusahaan untuk mendapatkan klien dalam persaingan bisnis?
Pengertian Pemasaran
Pengertian pemasaran sering diartikan dengan penjualan. Padahal sebenarnya pengertian pemasaran lebih luas, penjualan hanya sebagian dari kegiatan pemasaran.
Secara umum pemasaran adalah kegiatan pemasar untuk menjalankan bisnis (profit atau non profit) guna memenuhi kebutuhan pasar dengan barang dan jasa, menetapkan harga, mendistribusikan, serta mempromosikannya melalui proses pertukaran agar memuaskan konsumen dan mencapai tujuan perusahaan.
Unsur pokok dalam kegitan pemasaran adalah:
1. Pemasar
Pemasar adalah organisasi perusahaan atau perorangan yang mempunyai tujuan tertentu bagi organisasi maupun pribadinya. Tujuan pemasar yaitu keuntungan, survive, pangsa pasar, kesetiaan pelanggan, kesejahteraan, dan sebagainya yang harus dipenuhi.
Pemasar dapat merupakan:
a. produsen (umumnya berorientasi terhadap keuntungan)
b. organisasi (belum tentu berorientasi terhadap keuntungan)
2. Pemerintah (berorientasi terhadap kesejahteraan umum)
3. Barang dan Jasa
Apapun bentuk sesuatu yang ditawarkan produsen untuk pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen. Barang dapat bersifat konkret, tidak kongkret (jasa) atau kombinasinya.
4. Pasar
Pasar adalah konsumen pribadi atau organisasi perusahaan yang mempunyai kebutuhan dan keinginan yang berwujud sebagai permintaan terhadap barang atau jasa. Pada umumnya, tujuan dari konsumen pribadi adalah pemenuhan dan kepuasan kebutuhan dan keinginannya. Sedang tujuan pasar organisasi perusahaan adalah keuntungan atau yang lain. Pasar mempunyai kapasitas pertukaran (dayabeli) untuk bisa memperoleh barang yang diminta. Daya beli adalah kemampuan pasar untuk mendapatkan barang yang diperlukan. Daya bali dapat berwujud penguasaan uang, barang yang bernilai untuk ditukarkan, ataupun kepercayaan orang lain bahwa mereka mampu membayar.
5. Proses Pertukaran
Pertukaran adalah kegiatan dua pihak yang masing-masing memerlukan sesuatu milik pihak yang lain sebagai usaha untuk pemenuhan kebutuhan dan keinginan masing- masing. Pertukaran dapat dilakukan secara barter atau transaksi penjualan dengan syarat-syarat yang disepakati secara layak oleh kedua belah pihak. Artinya dalam pertukaran tidak ada pihak yang dirugikan.
 Konsep Pemasaran
Pemasaran sangat penting dalam setiap kegiatan bisnis. Lingkungan, kondisi pasar, sifat produk, dan terutama pandangan pemasar atau pihak yang berkepentingan terhadap pemasaran tersebut. Dengan kata lain dapat dikatakan bahwa konsep pemasarn yang dianut oleh masing-masing perusahaan tidaklah sama. Konsep pemasaran ini dalam perjalanan waktunya mengalami perkembangan (evolusi pemikiran). Perkembangannya adalah sebagai berikut:
  • Konsep produksi:
Adalah anggapan pemasar yang berorientasi kepada proses produksi (internal) bahwa konsumen hanya akan membeli produk-produk yang murah. Dengan demikian focus kegiatan perusahaan yang harus dilakukan adalah efesiensi biaya (produksi dan distribusi) agar dapat menjual barang dengan murah kepada konsumen.
  • Konsep produk:
Adalah anggapan pemasar bahwa konsumen lebih menghendaki produk-produk yang berkualitas atau berpenampilan menarik. Dengan demikian tujuan bisnis perusahaan adalah pengendalian kualitas.
  • Konsep penjualan
Adalah anggapan pemasr yang berorientasi kepada tingkat penjualan (internal) bahwa konsumen perlu dipengaruhi agar penjualan dapat meningkat sehingga tercapai profit maksimum sebagai tujuan perusahaan. Dengan demikian focus kegiatan perusahaan adalah usaha-usaha meningkatkan cara-cara penjualn dan kegitan promosi yang intensif agar mampu mempengaruhi, membujuk konsumen untuk membeli sehingga penjualn dapat meningkat.
  • Konsep pemasaran
Adalah anggapan pemasar yang berorientasi kepada pelanggan (eksternal) bahwa konsumen hanya akan bersedia membeli produk-produk yang mampu memenuhi kebutuhan dan memberikan kepuasan. Dengan demikian focus kegiatan perusahaan adalah berusaha memenuhi kepuasan penggan melalui pemahaman perilaku konsumen.
  • Konsep pemasaran yang memasyarakat (sosial)
Adalah anggapan pemasar bahwa konsumen hanya bersedia membeli produk-produk yang mampu memenuhi kebutuhan serta kesejahteraan lingkungan sosial konsumen. Tujuan kegiatan perusahaan adalah disamping berusaha memenuhi kebutuhan masyarakat juga memperbaiki relasi antara produsen dan masyaraket untuk peningkatan kesejahteraannya.
  • Konsep pasar
Adalah anggapan pemasar yang berorientasi kepada pelanggan dan pesaing-pesaing perusahaan (persaingan pasar) bahwa produsen perlu mempunyai keunggulan pasar yang bersaing untuk dapat memenuhi dan memuaskan pelanggan. Focus kegiatan pelanggan adalah berusaha memahami perilaku konsumen dan juga berusaha memahami perilaku pesaing untuk dapat mengatasi persaingan.
 Sasaran Pasar
Bagian Pasar (target market) yang akan dilayani perusahaan adalah sasaran yang merupakan rencana penguasaan pasar. Akan tetapi dalam realisasi, dapat terjadi penguasaan pasar yang dicapai dapat lebih rendah dari rencana. Bagian pasar yang dapat dikuasai adalah pasar actual yang direalisir. Bagian ini bila dibandingkan dengan pasar yang dapat dipenuhi oleh keseluruhan industri adalah kemampuan penguasaan perusahaan atas pasar (market share).
Dalam menerapkan pasar sasaran, terdapat tiga langkah pokok yang harus diperhatikan, yaitu:
1. Segmentasi Pasar
2. Penetapan Pasar Sasaran
3. Penempatan Produk
1. Segmentasi Pasar
Segmentasi Pasar adalah kegiatan membagi-bagi pasar yang bersifat heterogen dari suatu produk kedalam satuan-satuan pasar (segmen pasar) yang bersifat homogen. Berdasarkan definisi diatas diketahui bahwa pasar suatu produk tidaklah homogen, akan tetapi pada kenyataannya adalah heterogen. Pada dasarnya segmentasi pasar adalah suatu strategi yang didasarkan pada falsafah manajemen pemasaran yang orientasinya adalah konsumen. Dengan melaksanakan segmentasi pasar, kegiatan pemasaran dapat dilakukan lebih terarah dan sumber daya yang dimiliki perusahaan dapat digunakan secara lebih efektif dan efisien dalam rangka memberikan kepuasan bagi konsumen.
Ada empat ktiteria yang harus dipenuhi segmen pasar agar proses segmentasi pasar dapat dijalankan dengan efektif dan bermanfaat bagi perusahaan, yaitu:
��Terukur (Measurable), artinya segmen pasar tesebut dapat diukur, baik besarnya, maupun luasnya serta daya beli segmen pasar tersebut.
��Terjangkau (Accessible), artinya segmen pasar tersebut dapat dicapai sehingga dapat dilayani secara efektif.
��Cukup luas (Substantial), sehingga dapat menguntungkan bila dilayani.
��Dapat dilaksanakan (Actjonable), sehingga semua program yang telah disusun untuk menarik dan melayani segmen pasar itu dapat efektif.
Kebijakan segmentasi pasar haruslah dilakukan dengan menggunakan ktiteria tertentu. Tentunya segmentasi ini berbeda antara barang industri dengan barang konsumsi. Namun dengan demikian secara umum setiap perubahan akan mensegmentasikan pasarnya atas dasar:
a. Segmentasi atas dasar Geografis, Segmentasi pasar ini dilakukan dengan cara membagi pasar kedalam unit-unit geografis seperti negara, propinsi, kabupaten. kota, desa, dan lain sebagainya. Dalam hal ini perusahaan
akan beroperasi disemua segmen, akan tetapi, harus memperhatikan perbedaan kebutuhan dan selera yang ada dimasing-masing daerah.
b. Segmentasi atas dasar Demografis, Segmentasi pasar ini dapat dilakukan dengan cara memisahkan pasar kedalam kelompok-kelompok yang didasarkan pada variabel-variabel demografis, seperti umur, jenis kelamin, besarnya keluarga, pendapatan, agama, pendidikan, pekerjaan, dan lain-lain.
c. Segmentasi atas dasar psychografis, Segmentasi pasar ini dilakukan dengan cara membagi-bagi konsumen kedalam kelompok-kelompok yang berlainan menurut kelas sosial, gaya hidup, berbagai ciri kepribadian, motif pembelian, dan lain-lain.
2. Penetapan Pasar Sasaran ( Target market)
Adalah merupakan kegiatan yang berisi dan menilai serta memilih satu atau lebih segmen pasar yang akan dimasuki oleh suatu perusahaan. Apabila perusahaan ingin menentukan segmen pasar mana yang akan dimasukinya, maka langkah yang pertama adalah menghitung dan menilai porensi profit dari berbagai segmen yang ada tadi. Maka dalam hal ini pemasar harus mengerti betul tentang teknik-teknik dalam mengukur potensi pasar dan meramalkan permintaan pada masa yang akan datang. Teknik-teknik yang dipergunakan ini sangat bermanfaat dalam memilih pasar sasaran, sehingga pemasar dapat menghindarkan kesalahan-kesalahan yang bakal terjadi, atau paling tidak menguranginya sekecil mungkin dalam prakteknya. Maka untuk tujuan tersebut perusahaan harus membagi-bagi pasar menjadi segmen-segmen pasar utama, setiap segmen pasar kemudian dievaluasi, dipilih dan diterapkan segmen tertentu sebagai sasaran. Dalam kenyataannya perusahaan dapat mengikuti salah satu diantara lima strategi peliputan pasar, yaiitu:
1. Konsentrasi pasar tunggal, ialah sebuah perusahaan dapat memusatkan kegiatannya dalam satu bagian daripada pasar. Biasanya perusahaan yang lebih kecil melakukan pilihan ini.
2. Spesialisasi produk, sebuah perusahaan memutuskan untuk memproduksi satu jenis produk. Misalnya sebuah perusahaan memutuskan untuk memproduksi hanya mesin tik listrik bagi sekelompok pelanggan.
3. Spesialisasi pasar, misalnya sebuah perusahaan memutuskan untuk membuat segala macam mesin tik, tetapi diarahkan untuk kelompok pelanggan yang kecil.
4. Spesialisasi selektif, sebuah perusahaan bergerak dalam berbagai kegiatan usaha yang tidak ada hubungan dengan yang lainnya, kecuali bahwa setiap kegiatan usaha itu mengandung peluang yang menarik.
5. Peliputan keseluruhan, yang lazim dilaksanakan oleh industri yang lebih besar untuk mengungguli pasar. Mereka menyediakan sebuah produk untuk setiap orang, sesuai dengan daya beli masing-masing.
3. Penempatan produk ( Product Positioning)
Penempatan produk mencakup kegiatan merumuskan penempatan produk dalam persaingan dan menetapkan bauran pemasaran yang terperinci. Pada hakekatnya Penempatan produk adalah: Tindakan merancang produk dan bauran pemasaran agar tercipta kesan tertentu diingatan konsumen.
Bagi setiap segmen yang dimasuki perusahaan, perlu dikembangkan suatu strategi penempatan produk. Saat ini setiap produk yang beredar dipasar menduduki posisi tertentu dalam segmen pasamya. Apa yang sesungguhnya penting disini adalah persepsi atau tanggapan konsumen mengenai posisi yang dipegang oleh setiap produk dipasar.
Ada beberapa pilihan strategi merancang posisi produk:
1. Posisi berdasarkan atribut produk
Suatu produk dapat dilihat berbeda oleh konsumen menurut atribut produk, misalnya kualitas, harga, penampilan, atau modelnya.
2. Posisi berdasarkan pada manfaat produk
Posisi produk dapat dibedakan terhadap produk pesaing menurut kegunaan produk, fungsi, atau manfaat menggunakan. Misalnya kedudukan sepatu olahraga akan berbeda posisinya dengan sepatu formal.
3. Posisi yang mendasarkan penggunaan produk
Suatu produk dapat diposisikan untuk penggunaannya pada saat-saat atau kondisi tertentu. Komputer dapat dibedakan kedudukannya menurut pemakaian menentap atau untuk kepentingan diperjalanan (laptop)
4. Posisi berdasarkan pemakaian produk
Posisi produk dapat dibedakan secar langsung sesuai dengan perbedaan atau kekhususan pemakai produk. Misalnya posisi kendaraan menurut kepentingan keluarga akan berbeda dengan posisi kendaraan untuk pemakaian niaga.
5. Posisi yang membedakan langsung dengan pesaing
Posisi produk dapat dirancang berbeda secara langsung terhadap produk-produk pesaing dengan menyinggung atau menyebut atribut produk pesaingnya.
1.4 Bauran Pemasaran
Salah satu unsur dalam strategi pemasaran terpadu adalah Bauran Pemasaran, yang merupakan strategi yang dijalankan perusahaan, yang berkaitan dengan penentuan, bagaimana perusahaan menyajikan penawaran produk pada satu segmen pasar tertentu, yang merupakan sasaran pasarannya. Marketing mix merupakan kombinasi variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran, variabel mana dapat dikendalikan oleh perusahaan untuk mempengaruhi tanggapan konsumen dalam pasar sasarannya. Variabel atau kegiatan tersebut perlu dikombinasikan dan dikoordinasikan oleh perusahaan seefektif mungkin, dalam melakukan kegiatan pemasarannya. Dengan demikian perusahaan tidak hanya sekedar memiliki kombinasi kegiatan yang terbaik saja, akan tetapi dapat mengkoordinasikan berbagai variabel marketing mix tersebut, untuk melaksanakan program pemasaran secara efektif. Menurut William J.Stanton pengertian marketing mix sccara umum adalah sebagai berikut: marketing mix adalah istilah yang dipakai untuk menjelaskan kombinasi empat besar pembentuk inti sistem pemasaran sebuah organisasi. Keempat unsur tersebut adlah penawaran produk/jasa, struktur harga, kegiatan promosi, dan sistem distribusi.
Keempat unsur atau variabel bauran pemasaran (Marketing mix) tersebut atau yang disebut four p's adalah sebagai berikut:
1. Strategi Produk
2. Strategi Harga
3. Strategi Penyaluran / Distribusi
4. Strategi Promosi
Marketing mix yang dijalankan harus disesuaikan dengan situasi dan kondisi perusahaan. Disamping itu marketing mix merupakan perpaduan dari faktor-faktor yang dapat dikendalikan perusahaan untuk mempermudah buying decision, maka variabel-variabel marketing mix diatas tadi dapat dijelaskan sedikit lebih mendalam sebagai berikut:
1. Produk (Jasa)
Kebijaksanaan mengenai produk atau jasa meliputi jumlah barang/jasa yang akan ditawarkan perusahaan, pelayanan khusus yang ditawarkan perusahaan guna mendukung penjualan barang dan jasa, dan bentuk barang ataupun jasa yang ditawarkan. Produk merupakan elemen yang paling penting. sebab dengan inilah perusahaan berusaha untuk memenuhi "kebutuhan dan keinginan" dari konsumen. namun keputusan itu tidak berdiri sebab produk/jasa sangat erat hubungannya dengan target market yang dipilih. Sedangkan sifat dari produk/jasa tersebut adalah sebagai berikut:
1. Tidak berwujud
Jasa mempunyai sifat tidak berwujud, karena tidak bisa dilihat, dirasa, diraba, didengar atau dicium, sebelum ada transaksi pembelian.
2. Tidak dapat dipisahkan
Suatu produk jasa tidak dapat dipisahkan dari sumbernya, apakah sumber itu merupakan orang atau benda. Misalnya jasa yang diberikan oleh sebuah hotel tidak akan bisa terlepas dari bangunan hotel tersebut.
3. Berubah-ubah
Bidang jasa sesungguhnya sangat mudah berubah-ubah, sebab jasa ini sangat tergantung kepada siapa yang menyajikan, kapan disajikan dan dimana disajikan. Misalnya jasa yang diberikan oleh sebuah hotel berbintang satu akan berbeda dengan jasa yang diberiakan oleh hotel berbintang tiga.
4. Daya tahan
Jasa tidak dapat disimpan. Seorang pelanggan yang telah memesan sebuah kamar hotel akan dikenakan biaya sewa, walaupun pelanggan tersebut tidak menempati karnar yang ia sewa.
2. Harga ( Price)
Setiap perusahaan selalu mengejar keuntungan guna kesinambungan produksi. Keuntungan yang diperoleh ditentukan pada penetapan harga yang ditawarkan. Harga suatu produk atau jasa ditentukan pula dari besarnya pengorbanan yang dilakukan untuk menghasilkan jasa tersebut dan laba atau keuntungan yang diharapkan. Oleh karena itu, penetuan harga produk dari suatu perusahaan merupakan masalah yang cukup penting, karena dapat mempengaruhi hidup matinya serta laba dari perusahaan.
Kebijaksanaan harga erat kaitannya dengan keputusan tentang jasa yang dipasarkan. Hal ini disebabkan harga merupakan penawaran suatu produk atau jasa. Dalam penetapan harga, biasanya didasarkan pada suatu kombinasi barang/jasa ditambah dengan beberapa jasa lain serta keuntungan yang memuaskan. Berdasarkan harga yang ditetapkan ini konsumen akan mengambil keputusan apakah dia membeli barang tersebut atau tidak. Juga konsumen menetapkan berapa jumlah barang/jasa yang harus dibeli berdasarkan harga tersebut. Tentunya keputusan dari konsumen ini tidak hanya berdasarkan pada harga semata, tetapi banyak juga faktor lain yang menjadi pertimbangan, misalilya kualitas dari barang atau jasa, kepercayaan terhadap perusahaan dan sebagainya.
Hendaknya setiap perusahaan dapat menetapkan harga yang peling tepat, dalam arti yang dapat memberikan keuntungan yang paling baik, baik untuk jangka pendek maupun unluk jangka panjang.
3. Saluran Distribusi ( Place )
Setelah perusahaan berhasil menciptakan barang atau jasa yang dibutuhkan dan menetapkan harga yang layak, tahap berikutnya menentukan metode penyampaian produk/jasa ke pasar melalui rute-rute yang efektif hingga tiba pada tempat yang tepat, dengan harapan produk/jasa tersebut berada ditengah-tengah kebutuhan dan keinginan konsumen yang haus akan produk/jasa tersebut.
Yang tidak boleh diabaikan dalam langkah kegiatan memperlancar arus barang/jasa adalah memilih saluran distribusi (Channel Of Distribution). Masalah pemilihan saluran distribusi adalah masalah yang berpengaruh bagi marketing, karena kesalahan dalam memilih dapat menghambat bahkan memacetkan usaha penyaluran produk/jasa dari produsen ke konsumen.
Distributor-distributor atau penyalur ini bekerja aktif untuk mengusahakan
perpindahan bukan hanya secara fisik tapi dalam arti agar jasa-jasa tersebut dapat diterima oleh konsumen. Dalam memilih saluran distribusi ini ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan, yaitu sebagai berikut:
a. Sifat pasar dan lokasi pembeli
b. Lembaga-lembaga pemasaran terutama pedagang-pedagang perantara
c. Pengendalian persediaan, yaitu menetapkan tingkat persediaan yang ekonomis.
d. Jaringan pengangkutan.
Saluran distribusi jasa biasanya menggunakan agen travel untuk menyalurkan jasanya kepada konsumen. Jadi salah satu hal yang penting untuk diperhatikan dalam kebijaksanaan saluran distribusi itu sendiri dengan memperhitungkan adanya perubahan pada masyarakat serta pola distribusi perlu mengikuti dinamika para konsumen tadi.
4. Promosi (promotion)
Aspek ini berhubungan dengan berbagai usaha untuk memberikan informasi pada pasar tentang produk/jasa yang dijual, tempat dan saatnya. Ada beberapa cara menyebarkan informasi ini, antara lain periklanan (advertising), penjualan pribadi (Personal Selling), Promosi penjualan (Sales Promotion) dan Publisitas (Publicity)
��Periklanan (Advertising): Merupakan alat utama bagi pengusaha untuk mempengaruhi konsumennya. Periklanan ini dapat dilakukan oleh pengusaha lewat surat kabar, radio, majalah, bioskop, televisi, ataupun dalam bentuk poster-poster yang dipasang dipinggir jalan atau tempat-tempat yang strategis.
��Penjualan Pribadi (Personal selling): Merupakan kegiatan perusahaan untuk melakukan kontak langsung dengan calon konsumennya. Dengan kontak langsung ini diharapkan akan terjadi hubungan atau interaksi yang positif antara pengusaha dengan calon konsumennya itu. Yang termasuk dalam personal selling adalah: door to door selling, mail order, telephone selling, dan direct selling.
��Promosi Penjualan (Sales Promotion): Merupakan kegiatan perusahaan untuk menjajakan produk yang dipasarkarlnya sedemikian rupa sehingga konsumen akan mudah untuk melihatnya dan bahkan dengan cara penempatan dan pengaturan tertentu, maka produk tersebut akan menarik perhatian konsumen.
��Publsitas (Pubilicity): Merupakan cara yang biasa digunakan juga oleh perusahaan untuk membentuk pengaruh secara tidak langsung kepada konsumen, agar mereka menjadi tahu, dan menyenangi produk yang dipasarkannya, hal ini berbeda dengan promosi, dimana didalam melakukan publisitas perusahaan tidak melakukan hal yang bersifat komersial. Publisitas merupakan suatu alat promosi yang mampu membentuk opini masyarakat secara tepat, sehingga sering disebut sebagai usaha untuk "mensosialisasikan" atau "memasyarakatkan ".
Dalam hal ini yang harus diperhatikan adalah tercapainya keseimbangan yang efektif, dengan mengkombinasikan komponen-komponen tersebut kedalam suatu strategi promosi yang terpadu untuk berkomunikasi dengan para pembeli dan para pembuat keputusan pembelian.

TRIK MENJADI MARKETING HANDAL
Ada beberapa cara untuk menjadi marketing handal:
1. Mengetahui Kebutuhan Pelanggan
Keberhasilan akan produk yang akan kita jual ke klien yaitu dengan mengetahui kebutuhan mereka. Misalnya klien sedang mencari produk pemutih wajah jangan kita menawarinya alat-alat masak. Carilah informasi sebanyak-banyaknya baik eksternal maupun internal klien sendiri.
2. Buatlah Time Table
Buatlah time table, daftarlah deretan nama klien lengkap dengan catatan karakter tiap produk/kebutuhan, lalu segera hubungi mereka sepagi mungkin. Dalam sehari banyak sekali yang bisa Anda lakukan.
3.Keahlian Menjalin Hubungan Tak bisa dipungkiri, kelihaian menjalin hubungan personal, cukup menentukan keberhasilan usaha Anda menggaet mereka. Anda tidak harus menjadi psikolog untuk memenangkan hati mereka. Ada beberapa sikap yang biasanya diperlihatkan klien:
* “Wah, mau banget tuh”
Tanpa bertele-tele, mereka langsung oke saat Anda menyodorkan tawaran. Sikap welcome mereka juga ditunjukkan dengan langsung menjadwalkan bertemu dan presentasi, serta terjadi interaksi yang positif antara Anda dan mereka.
Bila akhirnya terjadi transaksi, tetaplah berhubungan. Tanyakan perkembangan setelah mereka menjadi klien Anda. Mintalah komentar atau kritik dari mereka untuk meningkatkan pelayanan perusahaan Anda.
* “Pikir-pikir dulu deh”
Mereka sebenarnya butuh atau mungkin suka dengan tawaran Anda, tapi merasa masih ragu. Bila menemui calon klien seperti ini, jangan mundur. Prinsipnya, yakinkan klien bahwa Anda tahu persis kebutuhan mereka. Berikan sejumlah benefit buat mereka, seolah Anda memang men-service, bukan menjual.
Beri waktu untuk membuatnya kembali berpikir. Biarpun saat itu mereka menolak, suatu hari nanti, bila mereka butuh, Anda pastilah orang pertama yang dicari.
* Enggak minat ah”
Duh, sungguh menjengkelkan memang jika belum-belum mereka sudah bilang tidak berminat. Apa yang bisa dilakukan? Gali lagi latar belakang calon klien dan minat mereka, kemudian dekati dengan cara lain yang lebih personal.
Mengetahui hobi mereka, bisa menjadi celah. Kalau mereka hobi nonton, berikan dong tiket pertunjukan, atau sesekali main ke kantor calon klien, dengan membawa makanan, bergaul dengan orang kantor di sana, dan sebagainya. Lakukan pendekatan untuk membuka peluang, setelah itu, baru ciptakan suatu kebutuhan calon klien terhadap produk Anda.
* Iya sih…tapi…enggak deh”
Sikap dan kemauannya serba tidak jelas. Dibilang nolak, tapi enggak, dibilang oke, tapi kok nadanya nolak? Ah, Anda dibuat pusing oleh ketidakjelasannya. Cara terbaik untuk menghadapi klien seperti ini adalah cari tahu sikap yang sebenarnya. Sebelumnya, Anda perlu tahu dulu kebutuhannya.
Anda bisa mendapatkan info ini dari orang-orang yang bekerja dengannya, atau dari pihak luar yang pernah bekerjasama dengannya. Kalau setelah pendekatan, sikapnya masih ngambang, tidak perlu memaksakan diri. Lebih baik, cari calon klien lain yang lebih punya sikap.
4. Kemampuan Jual Selain soal kemampuan menjual, ada hal-hal yang sebenarnya sepele, tapi punya manfaat besar dalam interaksi Anda dengan klien. Ini kaitannya dengan pembawaan Anda.
* Penampilan oke
Anda tidak perlu menggerutu jika punya wajah tidak secantik Tamara Bleszynski (dia sih satu banding seribu) Penampilan oke bisa diperoleh dengan berpakaian sesuai ‘tema’ (jangan berpakaian kasual jika Anda menawarkan produk yang sangat feminin). Lalu percaya dirilah (yang ditampilkan dengan bahu tegak, mata menatap pasti, dan senyum yang konstan). Sikap ini akan membuat Anda terlihat sebagai orang yang sukses. Orang tentu akan lebih senang bertransaksi dengan orang yang tampak sukses daripada gagal.
* In the mood
Simpan dalam peti untuk sementara suasana hati yang buruk akibat patah hati. Tampillah dengan penuh gairah saat bertemu calon klien. Sebab hanya dengan emosi yang stabil, dapat tercipta energi dan mood yang baik.
* Say cheese
Senyum itu murah tapi punya dampak yang luar biasa. Senyum juga menular pada orang lain. Dengan senyum Anda dapat mencairkan suasana yang kaku, meredakan ketegangan dan kemarahan. Sulit menemui klien? Perlihatkan dong senyum terbaik Anda.
* Panggil nama
Mereka lebih suka bila Anda menyebut nama, ketimbang memanggil mereka dengan sebutan ibu dan bapak saja. Anda toh tidak sedang berinteraksi dengan orang asing di kendaraan umum, kan?
* Nada dan tekanan suara
Biar pembicaraan tidak monoton, perhatikan nada dan tekanan suara. Ada kata-kata yang perlu diucapkan biasa, dan ada pula yang perlu diberi tekanan untuk menunjukkan pentingnya maksud tersebut.
* Selipkan Humor Di sela-sela pembicaraan, selipkan humor yang bisa menyegarkan suasana. Tapi, sebaiknya pilih-pilih humornya agar tidak menyinggung klien. Bukannya sukses, mereka malah kabur.
Suatu perusahaan akan meraih kesuksesan berdasarkan pengaruh dari aktivitas marketing dalam memasarkan produk perusahaan. Hal ini dilakukan tanpa mengabaikan kontribusi divisi lain. Karena tenaga marketing sering menjadi ujung tombal pada setiap perusahaan.
Memang tidak mudah menjadi seorang marketing karena cukup diandalkan oleh perusahaan. Anda dituntut untuk lihai dalam menjual dan mendatangkan keuntungan bagi perusahaan. Jadi jika anda ingin menjadi seorang marketing yang sukses, sebaiknya anda ikuti trik berikut ini.Jalin networking dimanapun anda berada. Karena semakin luas jaringan yang anda buat maka akan semakin besar juga peluang anda untuk memasarkan jasa ataupun produk perusahaan anda. Tidak ada salahnya jika anda bergabung dengan berbagai macam organisasi bisnis, menghadiri seminar dan pertemuan bisnis.
Pelajari bisnis perusahaan secara detail agar anda tidak merasa kesulitan saat ingin menjelaskan kepada klien. Anda juga harus mempelajari kondisi pasar atau sasaran produk anda. Karena orang bukan hanya membeli produk yang dibutuhkannya tetapi juga yang diinginkannya.
Menentukan sasaran atau pasar dengan tepat juga berperan penting dalam memasarkan produk anda. Ketepatan dalam membidik sasaran bisnis cukup menentukan sukses tidaknya bisnis anda.Bawalah selalu kartu nama, kemana pun anda pergi. Jangan ragu untuk bertukar kartu nama kepada setiap orang yang anda kenal saat menghadiri suatu pertemuan bisnis. Tampilkan kesan baik kepada mereka karena hal ini merupakan tahap awal dalam memperkenalkan citra perusahaan anda.
Jika perlu anda membawa selalu brosur produk perusahaan anda. Hal ini dilakukan agar saat orang yang anda temui membutuhkan maka anda bisa langsung memberikannya dan menjelaskan produk tersebut.Sebagai marketing anda harus mempercayai keunggulan produk perusahaan anda. Hal ini dilakukan agar orang lain juga mempercayai produk perusahaan anda.Yang lebih penting adalah anda harus kuat mental, sabar, bekerja keras, disiplin dan konsisten. Karena kesuksesan tidak akan bisa anda raih bila anda tidak pernah berusaha untuk mewujudkannya.

Berdasarkan uraian di atas dapat kita tarik kesimpulan bahwa setiap perusahaan harus menentukan strategi pemasaran yang efektif untuk perusahaannya.Agar dapat menguasai pangsa pasar untuk keberlangsungan usahanya. Adapun penentuan strategi bersaing hendaknya dilakukan dengan mempertimbangkan kepada besar dan posisi masing-masing perusahaan dalam pasar. Karena perusahaan yang besar mungkin dapat menerapkan stretegi tertentu yang jelas tidak bisa dilakukan oleh perusahaan kecil. Demikian pula sebaliknya, bukanlah menjadi sesuatu hal yang jarang terjadi bahwa perusahaan kecil dengan strateginya sendiri mampu menghasilkan tingkat keuntungan yang sama atau bahkan lebih baik daripada perusahaan besar.
Dengan memperhatikan dan mempertimbangkan semua hal diatas, maka dapat dipastikan perusahaan akan dapat menentukan dengan baik strategi pemasarannya serta strategi bersaingnya, untuk tetap maju dan berkembang di tengah-tengah persaingannya.
SUMBER:
Teguh Budiarto, Dasar Pemasaran.Jakarta:Universitas gunadarma,1993

MAGELANG

MENGENAL KOTA MAGELANG, sangat akrab sekali dengan sosok atau tokoh terhormat seorang pahlawan, yaitu Pangeran Diponegoro. Yaitu seorang Tokoh yang sangat disegani diwilayah Magelang Hingga di abdikanlah Tokoh tersebut, dengan dibuatnya patung yang berdiri kokoh dialun - alun Kota Magelang, yaitu Sang Pangeran Diponegoro sedang menunggang Kuda. Mengenai Sejarah Pangeran Diponegoro, banyak hal - hal yang diteladani. Berikut sedikit Biografi tentang Pangeran Diponegoro.
Tahukah kamu bahwa pangerang Diponegoro adalah seorang pramuka teladan ? Simak kisah berikut.

Pangeran Diponegoro adalah salah seorang pahlawan nasional yang lahir di Yogyakarta, 11 November 1785, meninggal di Makassar, Sulawesi Selatan, 8 Januari 1855 pada umur 69 tahun. Ia putra tertua dari Sultan Hamengkubuwono III (1811 – 1814). Ibunya, Raden Ayu Mangkarawati, yaitu seorang garwa ampeyan (istri non permaisuri) yang berasal dari Pacitan.
Pangeran Diponegoro memiliki visi nasional, dan idealis kebangsaan dan kernegaraan, telah berjuang melawan Belanda, dia keturunan ningrat atau bangsawan Jawa yang namanya sangat harum baik dikalangan masyarakat jawa maupun di masyarakat nusantara, dia terkenal sebagai pembela rakyat kecil dari penindasan maka perjuangannya mendapat dukungan dari seluruh penduduk khususnya di pulau Jawa.
Seluruh sepak terjang dan kiprah perjuangan Pangeran Diponegoro dalam perjuangan kemerdekaan, sepatutnyalah diakui dengan sekumpulan gelar, yakni : Penjaga Martabat Kraton; Penyelamat dan Pelestari Kraton; Ratu Adil; Pencetus Perang Jawa; Pangeran Atas Angin; Ekstrimis Inlander yang luar biasa; Pengobar Semagat Kebangsaan; Pejuang yang Jujur, Stabil dan Tangguh.
Penjaga Martabat Kraton
Suasana di dalam kraton yang penuh intrik menyebabkan kehidupan kekeluargaan menjadi kurang nyaman, terdapat kemerosotan moral akibat penetrasi budaya dari pengaruh kekuasaan Belanda, bahkan Belanda mencoba mengatur urusan-urusan dalam kraton dan perencanaan raja mendatang, maka keadaan menjadi tidak kondusif untuk pendidikan dan pembentukan akhlak mulia. Banyak para pangeran yang lebih suka hidup bermewah-mewah dan berpesta-pora, berdansa-dansi hingga larut malam, terpengaruh oleh budaya barat. Sejauh ini Belanda berhasil melemahkan kewibawaan dan kekuatan raja. Nama baik kraton menjadi diujung tanduk kehancuran, terjadi penurunan kepercayaan, martabat dan kewibawaan kraton di masyarakat luas.
Hati Pangeran Diponegoro tidak bisa menerima semua ini, terutama ketika melihat campur tangan Belanda yang semakin besar dalam persoalan kerajaan Yogyakarta. Pangeran Diponegoro sangat tidak setuju dengan adanya sistim perwalian dalam pemerintahan sehari-hari di kraton yang terdapat campur tangan Residen Belanda yang bisa mengatur raja, mengatur kehidupan kraton dan mengatur kehidupan semua penduduk pribumi dengan berbagai peraturan tata tertib yang dibuat oleh Pemerintah Belanda. Dia ingin merubah suasana yang semakin memburuk ini dan bertekad untuk mengembalikan martabat kraton.
Usaha-usaha yang telah dilakukan oleh Pangeran Diponegoro, ialah :


  1. Berusaha menyingkirkan siapa saja di Kraton yang telah dipengaruhi oleh Belanda — Seperti Patih Danuredjo penyelenggara pemerintahan kerajaan yang tunduk pada tuntutan dan perintah Belanda – serta Pangeran Diponegoro adalah orang pertama yang berani mengecam dan menentang secara terang-terangan segala peraturan tindakan Kraton yang merugikan rakyat, tentu saja usahanya tidak berhasil malah dia dianggap memberontak terhadap kraton, maka kraton memusuhi dan memerangi Pangeran Diponegoro. Tidaklah mengherankan jika sebagian orang berpendapat bahwa Perang Diponegoro bersumber dari masalah konflik para ningrat di Kraton Yogyakarta.
  2. Berusaha merampas kembali tanah milik kraton yang telah dikuasai oleh Belanda, usaha inipun mengalami kegagalan karena para pangeran yang diuntungkan dengan sistim sewa, telah hidup dalam kemewahan dan bermegah-megah, takut kehilangan penghasilannya yang besar, maka mereka semua memusuhi Pangeran Diponegoro.
  3. Berusaha menyatukan seluruh rakyat pribumi dalam semangat “Sadumuk bathuk, sanyari bumi ditohi tekan pati“; sejari kepala sejengkal tanah dibela sampai mati. Usaha ini berhasil karena disertai dengan memelopori, mencontohi dan memberikan komando yang jelas kepada semua rakyat khususnya di Pulau Jawa.
  4. Berusaha menetapkan tujuan perang, yakni menghilangkan pengaruh buruk Belanda di kraton, membebaskan rakyat dari penjajahan, bukan bertempur dengan kraton, bukan memusuhi penduduk pribumi dan bukan memerangi sesama warga. Pencapaian tujuan perang ini berhasil, karena Pangeran Diponegoro selalu mengawasi setiap kegiatan perang dan semua pasukannya mentaati tujuan perang yang telah ditetapkan tersebut. Maka tidaklah mengherankan jika perjuangan Pangeran Diponegoro mendapat dukungan dari semua penduduk. Maka terjadilah pertempuran yang sangat sengit di mana-mana, terjadi perang sangat besar yang tidak diduga sebelumnya, maka pihak kraton dan Belanda merasa kewalahan, dan berusaha untuk memadamkan perang ini, pertama-tama mengutus Pangeran Mangkubumi — keluarga kraton yang masih dihormati oleh Pangeran Diponegoro – tetapi Pangeran Mangkubumi justru berbalik, malah bersepakat dan membantu perjuangan Pangeran Diponegoro. Pihak kraton dan Belanda merasa sangat terpukul atas kegagalan ini.

    Penyelamat dan Pelestari Kraton Yogyakarta
Hubungan kraton dengan masyarakat luas terutama umat islam mengalami ketidakharmonisan, terutama pasca pembunuhan massal ulama dan santri oleh Sunan Amangkurat I tahun 1647, Sultan Hamengkubuwono I telah banyak merintis kerjasama kraton dengan umat islam antara lain dengan upacara grebeg, sekaten dan lainnya, tetapi Pangeran Diponegoro yang memiliki pemahaman luas tentang agama islam, berhasil mendekati para ulama dan kyai serta berhasil menghilangkan permusuhan dari umat islam, dan berhasil menyatukan kembali dua kubu yang kurang harmonis tersebut, maka peran Pangeran Diponegoro telah menciptakan hubungan kraton dengan masyarakat islam semakin akrab, semakin harmonis, semakin kuat dan semakin saling mendukung. Haruslah diakui bahwa Pangeran Diponegoro yang memiliki jiwa kebangsaan dan jiwa kepemimpinan merupakan salah seorang penyelamat kraton dari kehancuran, dan pelestari keberadaan kraton, khususnya kraton Yogyakarta.
Ratu Adil
Sultan Hamengkubuwono I adalah seorang raja yang bijaksana, adil, sangat bertanggung jawab terhadap rakyatnya, dan sangat memperhatikan pendidikan anak-anaknya, serta turun tangan langsung dalam menangani pendidikan semua anak-anaknya secara ketat dan disiplin. Walaupun hanya dalam waktu singkat pernah mendidik Raden Mas Ontowiryo (nama Pangeran Diponegoro yang pada masa kecil) sebagai seorang yang berpengalaman maka dia melihat berbagai kelebihan pada diri Pangeran Diponegoro antara lain, teguh pada cita-citanya, cepat memahami dan menyesuaikan diri dengan tatakrama kraton serta menunjukkan simpatinya dan empatinya terhadap siapa saja yang sedang mengalami penderitaan. Sultan Hamengkubuwono I meramalkan bahwa dia kelak akan menjadi pahlawan yang kharismatik dan pemimpin yang besar.
Hasil didikan Sultan Hamengkubuwono I terbukti, dengan sikap Pangeran Diponegoro yang sangat tegas menolak bekerjasama dengan orang asing yang ingin menjajah bangsanya serta dia dengan tegas menyatakan bahwa dia ingin bangsanya tertata dalam suatu masyarakat yang adil, maka Pangeran Diponegoro mendapat gelar sebagai “Ratu Adil”. Dan ramalan Sultan Hamengkubuwono I terbukti bahwa Pangeran Diponegoro telah menjadi pahlawan besar yang telah berjuang berdasarkan idealisme kebangsaan dan kenegaraan secara nyata. – Akan tetapi sekarang banyak orang yang tidak memahami pengertian tentang “Ratu Adil”, karena pengertian Ratu Adil telah dikaburkan dan hanya dijadikan komoditas propaganda politik pada tahun 1953-1955 oleh 50 partai politik di Indonesia tanpa ada bukti nyata sedikitpun, yang ada hanya perpecahan di antara partai politik dan perebutan kekuasaan. (Rumusan berbangsa dan bernegara menjadi semakin jelas, ketika berkumpul dan berdiskusi para pelajar dari berbagai suku bangsa di gedung Stovia Jakarta pada awal tahun 1920, yang selanjutnya melahirkan Sumpah Pemuda)
Pencetus Perang Jawa
Pada tanggal 20 Juni 1825, Belanda berinisiatif melakukan penyerangan lebih dahulu ke desa Tegalrejo, sebabnya karena patok-patok jalan dicabuti oleh penduduk Tegalrejo ini, Pangeran Diponegoro beserta penduduk terpaksa mundur, karena belum siap untuk berperang, karena diperangi lebih dahulu maka Pangeran Diponegoro melawan dengan mulai membangun pertahanan di Selarong. (jelaslah, bahwa Pangeran Diponegoro bukan memberontak lebih dahulu, dan bukan agressor yang menyerang lebih dahulu, tapi dipaksa untuk berperang atau diperangi terlebih dahulu)
Mula-mula Pangeran Diponegoro berjuang sendiri di luar lingkungan kraton, karena pihak kraton memusuhinya. Ketika tiba-tiba terjadi perang yang dahsyat tentu kraton terkejut dan mempelajari tujuan perang Pangeran Diponegoro, (pihak kraton mengetahui bahwa tujuan perang Pangeran Diponegoro bukan memperebutkan harta atau tahta) akhirnya banyak pangeran yang mendukungnya, terutama para pembesar dan pegawai yang dipecat oleh Sultan Hamengkubuwono II ditambah 15 pangeran pada pemerintahan Sultan Hamengkubuwono V serta para pangeran yang tidak didaftar atau telah dikeluarkan dari daftar silsilah kraton, maka pasukan Pangeran Diponegoro secara kualitas bertambah kuat.
Walaupun Belanda menggunakan taktik perang modern, dan Pangeran Diponegoro melaksanakan perang tradisional, tetapi Belanda selalu mengalami kesulitan untuk menghancurkan pasukan Pangeran Diponegoro, bahkan jumlah pasukan Pangeran Diponegoro selalu bertambah dari waktu ke waktu, sehingga Belada semakin keteter dan beberapa kali dilakukan gencetan senjata, terutama pada musim-musim penghujan karena pasukan arteleri Belanda tidak dapat bergerak akibat tanah berlumpur.
Pangeran Diponegoro pada setiap kesempatan selalu menyebarkan pemikiran yang bernuansa kebangsaan dan kenegaraan, beliau dikenal sebagai ratu adil, pemikirannya menarik perhatian semua orang, bahkan mendapat simpati dan dukungan besar semua rakyat, karena akan membebaskan mereka dari penjajahan. Inilah penyebab Perang Diponegoro menjadi perang yang dahsyat, lebih dari 200.000 orang jawa yang meninggal dalam perang ini, lebih dari separuh penduduk Yogyakarta meninggal, sebagian besar mereka yang meninggal adalah para pendukung yang tidak terlibat langsung dalam pasukan Pangeran Diponegoro.
Perang ini semakin meluas ke seluruh desa di Pulau Jawa maka perang ini dikenal juga sebagai perang jawa, dan Pangeran Diponegoro dikenal sebagai “Pencetus perang jawa”. Kemenangan semakin berpihak pada pasukan Pangeran Diponegoro yang telah membuat keuangan pemerintah kolonial Belanda menuju kebangkrutan/kepailitan, dengan korban di pihak Belanda lebih kurang 15.000 tentara Belanda meninggal, dan termasuk 8.000 orang Eropa meninggal.
Pangeran Atas Angin
Serangan pasukan Pangeran Diponegoro terhadap mess-mess tentara Belanda selalu berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lain, dan tentara khusus Belanda “Marsose” tidak pernah berhasil mengejar pasukan Pangeran Diponegoro. Ketika pasukan Pangeran Diponegoro melewati daerah berlumpur dan berpasir, maka jejak pasukannya dan jejak kudanya hilang, tetapi ketika melewati daerah berumput menjadi bertambah dan menyebar ke segala arah, semua ini membuat pasukan marsose stress berat.
Kiranya, jejak- jejak pasukan Pangeran Diponegoro yang hilang jika melewati daerah berpasir oleh penduduk selalu menyapunya, kalau daerah berlumpur setelah disapu/diratakan lalu disiram air, dan di daerah berumput telah banyak penduduk yang telah berkumpul dan siap dengan kuda-kuda mereka, lalu mengacaukan jejak pasukan Pangeran Diponegoro. Maka Pangeran Diponegoro mendapat gelar “Pangeran Atas Angin”. Sebagian besar penduduk Pulau Jawa memitoskannya, bahwa Pangeran Diponegoro bukan manusia biasa tapi manusia setengah dewa, karena setiap kuda yang ditungganginya dapat berjalan di atas angin.
Mitos masyarakat jawa, bahwa Pangeran Atas Angin dapat menyerang dengan sangat cepat dan tiba-tiba, terdengar oleh pihak Belanda, mitos ini secara langsung telah menurunkan mental dan moral tentara Belanda yang menjadi semakin ketakutan, karena walaupun telah dilaksanakan sistim benteng stelsel, pasukan Pangeran Diponegoro dalam sehari selalu dapat menyerang beberapa tempat secara berpindah-pindah.
Ekstrimis Inlander yang luar biasa
Pihak Belanda melakukan diskriminasi terhadap semua orang menjadi tiga kasta: Kasta Atas adalah orang-orang Belanda dan keturunan Belanda yang dapat melenggang dengan penuh kesombongan, Kasta Menengah adalah orang-orang selain Belanda dan selain penduduk pribumi, Kasta Bawah adalah penduduk pribumi yang disebut Inlander. Dan setiap orang yang mencoba melawan atau memberontak terhadap Belanda disebut Ekstrimis.
Belanda menjadi tercengang dan sangat heran, mengapa penduduk desa Tegalrejo yang umumnya berpendidikan rendah (SD/SR saja banyak yang tidak tamat atau banyak yang tidak sekolah) sanggup melaksanakan melaksanakan perang sedemikian hebat terhadap Belanda, bahkan perang semakin meluas, ini semua pasti ada orang yang luar biasa yang menggerakkannya. Akhirnya Belanda mengetahui bahwa komandan perangnya adalah Pangeran Diponegoro, maka Pangeran Diponegoro mendapat gelar Ekstrimis Inlander yang luar biasa.
Pengobar Semagat Kebangsaan
Belanda menjadi sangat heran dan mencari sebab, mengapa seorang penduduk desa tertinggal seperti desa Tegalrejo ini bisa melahirkan seorang Eksrimis yang luar biasa? Padahal di Desa Tegalrejo tidak terdapat sekolah modern atau sekolah yang bermutu, yang ada hanya sebuah pesantren tradisional atau pesantren rombeng yang kumuh, yang hanya mengajarkan agama.
Pangeran Diponegoro dari semasa kecilnya sangat tekun mempelajari agama islam dari kyai manapun dan senang berdiskusi masalah agama dengan siapapun, sehingga pemahamannya tentang agama bukan berdasarkan fanatisme kaku dan bukan berdasarkan taqlid buta dan dia selalu memiliki hujjah yang sangat kuat dalam mematahkan setiap pendapat yang keliru mengenai agama, maka tidaklah heran jika perjuangannya mendapat dukungan yang nyata dari semua kyai dan tokoh agama di pulau Jawa, hanya mobilitas bantuan terkendala oleh jarak dan medan yang sulit. (sebenarnya lebih 108 kyai, 15 Syeikh, dan 12 penghulu yang mendukungnya, maka dapat dikatakan seluruh kyai mendukungnya)
Jiwa Pangeran Diponegoro yang dibimbing oleh agama, membuat kehidupannya lebih berorientasi pada kepentingan ukhrowi, oleh karena itu dia berani meninggalkan kemewahan hidup di lingkungan kraton, meninggalkan kenikmatan duniawi, menolak tahta yang ditawarkan kepadanya. Maka perjuangannya bukanlah bermotif keserakahan harta atau tahta. Pangeran Diponegoro sendiri menolak gelar putra mahkota dari Sultan Hamengkubuwono III dan merelakan adiknya R.M Ambyah untuk menggantikannya. Pangeran Diponegoro pernah berkata : “Rakhmanudin dan kau Akhmad, jadilah saksi saya, kalau-kalau saya lupa, ingatkan padaku, bahwa saya bertekad tak mau dijadikan putra mahkota, walaupun seterusnya akan diangkat jadi raja, seperti ayah atau nenenda.” (Pangeran Diponegoro adalah sosok pahlawan yang berani meninggalkan tahta, dan menolak untuk menjadi orang yang berkuasa; tetapi mengapa orang lain justru saling berebut untuk menjadi orang yang berkuasa?)
Sebagian orang menduga, bahwa filosofi perjuangan Pangeran Diponegoro berdasarkan semangat jihad fi sabilillah, kiranya kurang tepat dan perlu dikaji kembali, sebab :
Pertama : Pemahaman Pangeran Diponegoro mengenai agama islam, bukanlah karena pemahaman agama yang sempit dan keterlaluan, (sebagaimana yang sering dipropagandakan oleh pihak Belanda) tapi dia memang memiliki pandangan yang sangat luas tentang agama, pemahamannya tidak fanatisme kaku dan tidak taklid buta, maka dia tidak akan sembarangan menetapkan sesuatu, didukung oleh penyataan dirinya sebagai “Ratu Adil” dan pandangan-pandangannya mengenai suatu masyarakat nusantara yang adil.
Kedua : Para pendukung perjuangan Pangeran Diponegoro tidak hanya masyarakat islam, tetapi juga masyarakat selain islam seperti masyarakat yang beragama Kristen, Hindu, Budha, Kongfutsu dan beragama lainnya, semuanya mendukung perjuangan Pangeran Diponegoro. Hal ini akhirnya diketahui oleh pihak Belanda, maka timbuk kekhatiran di pihak Belanda, jika idealisme kebangsaan dan kenegaraan ini tersebarluas di masyarakat Nusantara, yang akan berakibat semuanya memberontak melawan Belanda. (Contohnya : kelompok masyarakat Tionghoa di Jawa Tengah yang disebut Cina Jawa terbagi dua, ada sebagian yang mendukung Belanda karena diperlakukan lebih istimewa dari penduduk pribumi sebagai kasta menengah, dan ada sebagian yang mendukung perjuangan Pangeran Diponegoro, baik yang beragama Kongfutsu maupun Kristen – semoga masalah rasial tidak ada lagi di Indonesia)
Pejuang yang Jujur, Stabil dan Tangguh
Pribadi Pangeran Diponegoro terkenal sebagai seorang yang jujur, bermental stabil dan tangguh, dari kecilnya sampai akhir hayatnya tidak pernah berubah dalam suasana apapun, selalu sederhana, sopan, rendah hati, santun, peduli terhadap orang kecil, belas kasih kepada kaum miskin, cerdas sekaligus berani dan berakhlak mulia. Pribadinya sangat tanguh mempunyai tujuan dan cita-cita yang jelas, tidak terpengaruh oleh berbagai rayuan, isu, propaganda, bujukan dan propokasi apapun, sampai akhir hayat Belanda tidak pernah berhasil mengajaknya untuk berpihak kepada Belanda.
Pangeran Diponegoro sehari-hari berpakaian wulung sebagaimana layaknya masyarakat jawa, dan ketika bercampurgaul dengan masyarakat umum sulit membedakannya, walaupun tidak pernah mengaku keturunan bangsawan ketika bergaul dengan masyarakat dan petani di masa kecilnya sampai dewasa, akhirnya masyarkat luas mengetahuinya bahwa dia adalah seorang Pangeran dari kraton Ngayogyakarta Hadiningrat. Tapi ketika memimpin perang penampilannya berubah, dia mengenakan pakaian jubah dan bersorban, ketika memberikan komando terpancar wibawanya yang sangat kuat.
Kepribadian, sikap, penampilan, gaya bicara dan semua tingkah laku Pangeran Diponegoro selalu tetap, stabil dn tidak pernah berubah, menunjukkan bahwa dia benar-benar seorang pejuang yang konsekwen dan sangat teguh. (Pangeran Diponegoro berbeda dengan kebanyakan orang yang berubah-ubah : ketika masih miskin atau tidak dikenal sebagai ningrat, atau hanya rakyat biasa, sikap dan tingkah lakunya rendah hati, jujur dan lugu; akan tetapi ketika sudah menjadi kaya, atau dikenal sebagai ningrat atau jadi pejabat, sikap dan tingkah lakunya sombong, angkuh, arogan dan selalu mau menang sendiri)
Di pihak Belanda, Jenderal Markus De Kock menjadi sangat khawatir, jika perang ini terus berlangsung, maka tentara Belanda akan habis dalam waktu singkat, Belanda akan kalah total dan terusir dari tanah jajahannya. Dia berusaha dengan segala daya upaya untuk memadamkan perang ini, antara lain :

  1. Mengerahkan seluruh kaki tangannya dan para begundalnya, untuk membujuk para pemuka masyarakat agar tidak melawan pemerintahan Belanda disertai menyebarkan isu yang menjelek-jelekan nama baik Pangeran Diponegoro.
  2. Membuat sayembara dan menyebarkan pengumuman ke seluruh desa bahwa : ”Barang siapa yang bisa menangkap Pangeran Diponegoro akan diberi hadiah 50.000 gulden.”
  3. Melaksanakan tipu daya licik dengan cara rekayasa perundingan. Setelah beberapa kali diadakan gencetan senjata, dan pada pertempuran terakhir, lebih dari lebih 23 000 orang tentara Belanda tidak dapat mengalahkan pasukan Pangeran Diponegoro, maka Belanda mengumumkan kalah perang dan menawarkan perundingan. Pangeran Diponegoro yang hatinya bersih, jujur, lugu, tidak curiga terhadap tipu daya licik ini, dan ketika itu tidak ada saran dan nasehat dari golongan tua karena banyak yang sudah ditangkap oleh Belanda, maka Pangeran Diponegoro menyetujui perundingan tersebut. Dilaksanakan pertemuan dengan Kolonel Cleerens di daerah Purworejo pada tanggal 16 Februari 1830, Kolonel Cleerens mengulur waktu dengan alasan menunggu Jenderal De Kock, tapi sebenarnya dia sedang menyusun penyerangan untuk menangkap Pangeran Diponegoro.Pada tanggal 28 Maret 1830 Pangeran Diponegoro bertemu Jenderal Markus De Kock di Magelang, maka pada saat itu dilaksanakan penyegapan, Pangeran Diponegoro diasingkan ke Gedung Museum Fatahillah di Jakarta, lalu ke Benteng Amsterdam di Manado, dan terakhir ke Benteng Rotterdam di Makassar. Sampai akhir hayatnya 8 Januari 1855 dan dimakamkan di kampung jawa di Makassar. Dengan ditangkapnya Pangeran Diponegoro, maka tidak ada lagi yang memimpin perang dalam skala besar tersebut. Berakhirlah perang diponegoro.
Kesimpulan
Para pahlawan nasional lainnya, banyak yang memiliki visi nasional dan idealis kebangsaan dan kernegaraan, maka perjuangannya dan semua gelarnya, kiranya perlu kita pelajari untuk menghayati nilai-nilai perjuangan dalam menyongsong hari depan yang lebih cerah.
Penutup
Kiranya perjuangan Pangeran Diponegoro dapat dijadikan bahan renungan dan bahan introspeksi bagi kita semua, dan jika tulisan ini terdapat ketidaksempurnaan, mohon saran dan kritik untuk melengkapi dan menyempurnakannya. Dan dengan berbagai perjuangan ini pula Diponegoro menunjukkan teladan yang baik bagi semua pramuka tentang arti kehidupan dan petualangan. Layaklah pangeran Diponegoro mendapat penghormatan sebagai 'Pramuka Teladan'

MAGELANG

Teringat Kota Magelang, teringat pula filosofi tentang karir dan karet gelang yang pernah saya baca, berikut sekilas filosofinya.

Filosofi : Karir dan Karet Gelang


Kita sudah sering mendengar keluhan bahwa semakin hari pekerjaan kita menjadi semakin banyak saja. Padahal, pilihan hidup kita untuk menjadi pekerja mestinya diikuti oleh kesadaran bahwa tidak ada satupun perusahaan dimuka bumi ini yang mencanangkan pertumbuhan negatif dari setiap portofolionya. Dan itu selalu berarti tantangan tiap waktu akan terus meningkat dibanding sebelumnya. Selain itu, kita sendiripun selalu menuntut lebih banyak kepada perusahaan. Buktinya, setiap tahun kita menghendaki kenaikan gaji. Jadi, wajar jika kita melakukan lebih banyak pekerjaan untuk perusahaan, dan perusahaan memberi kita lebih banyak kesejahteraan. Tetapi, apakah kita memiliki kapasitas yang cukup besar untuk menyesuaikan diri dengan bertambahnya tuntutan perusahaan? Ada keterkaitan dan makna mendalam antara karir dengan sebuah karet gelang dan berikut adalah filosofisnya. Anda tentu mengenal karet gelang. Kalau kita membeli nasi bungkus, biasanya bungkusan itu diikat oleh karet gelang. Saat masa kecil saya dulu; karet gelang bukan sekedar alat untuk mengikat sesuatu, melainkan alat permainan yang mengesankan. Karet gelang bisa digunakan untuk permainan apa saja. Mulai dari lompat tali, gitar-gitaran, pistol-pistolan, ketapel, dan adu tiup serta permainan lain yang jenisnya begitu banyak. Saya tidak menemukan bahan lain yang bisa digunakan untuk beragam permainan seperti karet gelang. Namun, dari sekian banyak kegunaan karet gelang, ada satu karakter menarik yang dimilikinya. Yaitu kemampuannya untuk memanjang mengikuti tarikan atau regangan. Tiba-tiba saja saya menyadari bahwa karet gelang itu menyimpan sebuah pelajaran penting bagi kita. Yaitu, tentang kapasitas diri kita. Perhatikanlah, sebuah karet gelang terlihat begitu gemulai. Namun, dibalik kegemulaiannya itu dia
menyembunyikan kapasitas diri yang sangat hebat. Ketika karet gelang dihadapkan kepada benda yang jauh lebih besar dari lingkarannya, maka dia mengerahkan 'potensi simpanannya' untuk mengimbangi besarnya tuntutan itu. Dengan begitu, dia selalu bisa menyesuaikan diri terhadap ukuran benda yang harus diikatnya. Dia bisa beradaptasi terhadap regangan yang diterimanya. Dengan kata lain, sebuah karet gelang mempunyai kapasitas diri yang lebih besar dari sekedar keadaan yang terlihat dari luar. Didalam pekerjaan kita pun demikian. Orang-orang yang memiliki kapasitas diri yang besar selalu mampu untuk menerima tantangan yang lebih besar. Ajaibnya, semakin besar tantang yang diterimanya; semakin besar juga kapasitas dirinya. Sehingga semakin hari, orang ini menjadi semakin hebat saja. Dan, karena dia menjadi semakin hebat; maka perusahaan memberi dia semakin banyak. Maka terjadilah keadaan yang saya sebut sebagai 'satisfaction circle'. Tantangan yang besar menjadikan kapasitas diri semakin besar. Kapasitas diri yang besar menghasilkan kinerja yang tinggi. Kinerja yang tinggi mendorong kompensasi dan imbalan yang tinggi. Imbalan yang tinggi melahirkan
semangat kerja yang tinggi. Semangat kerja yang tinggi mendorong orang untuk terus meningkatkan diri. Meningkatkan diri memperbesar kapasitas diri. Begitu seterusnya, sehingga timbulah kepuasan disisi karyawan dan perusahaan.
Sedangkan orang-orang yang memiliki kapasitas diri yang kecil; tidak akan mampu untuk mengakomodasi tuntutan perusahaan yang semakin hari semakin meningkat. Dengan demikian, orang ini dengan cepat akan sampai kepada keadaan yang biasa kita sebut sebagai 'mentok'. Para praktisi pengembangan sumberdaya manusia percaya bahwa orang-orang yang 'sudah mentok' tidak bisa dikembangkan lagi. Sehingga, bagi mereka hanya ada 2 alternatif; yaitu, dipertahankan untuk mengerjakan pekerjaan-pekerjaan rutin. Atau, segera dirumahkan karena tidak dapat mengikuti perkembangan perusahaan.
Oleh karena itu, kita tidak memiliki pilihan lain selain memastikan bahwa kapasitas diri kita cukup besar untuk mengakomodasi tuntutan perusahaan. Untuk itu, ada beberapa langkah penting yang perlu kita lakukan.
Pertama, memahami bahwa pengembangan diri adalah tanggungjawab pribadi. Kitalah yang harus mendorong proses pengembangan diri itu. Bukan menunggu orang lain atau perusahaan yang melakukannya untuk kita. Mengapa? Karena orang lain belum tentu mempunyai komitmen yang tinggi untuk mengembangkan diri kita. Dan perusahaan memiliki banyak keterbatasan untuk menginvestasikan dana bagi perkembangan semua karyawannya.
Kedua, menantang diri sendiri. Banyak orang yang senang jika diberi pekerjaan yang gampang. Padahal itu berbahaya. Sebab, bukannya bertambah kapasitas diri mereka; melainkan semakin berkurang. Sebaliknya, kita mesti memastikan bahwa diri kita selalu dikondisikan menangani pekerjaan-pekerjaan sulit. Agar semakin hari keterampilan kita semakin meningkat. Dan kualitas diri kita semakin tinggi. Sehingga, kapasitas diri kita semakin besar dari hari ke hari.
Ketiga, lakukan semuanya itu secara konsisten. Kita tidak bisa berhenti untuk berkembang. Sebab, berhenti adalah awal dari sebuah kemunduran. Mobil yang terus maju tanpa henti tidak akan bisa mundur. Sebab, sebelum mundur dia harus terlebih dahulu berhenti. Begitu juga dengan kita. Jika kita bisa memastikan untuk terus bertumbuh tanpa henti, maka kita akan terhindar dari kemunduran. Dengan begitu, kita akan selalu mampu untuk meningkatkan kapasitas diri kita.
Dan, seperti karet gelang kita jadi mempunyai kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan tuntutan perusahaan. Sehingga, para pemimpin diperusahaan menyimpulkan bahwa kita adalah orang-orang yang bisa diandalkan. Dan layak mendapatkan kesempatan.
Sumber : seorang yang mengaku bijaksana..di suatu tempat.

Monday, August 13, 2012

Magelang

Resep Getuk Lindri  Ala Magelang, berikut resepnya:
Jajan pasar yang berbahan dasar singkong ini sering kita temukan di pasar-pasar tradisional di daerah kita masing-masing. Kue ini biasanya disajikan bersama urap kelapa.
Resep Bahan Getuk Lindri:
  • 1 kg singkong, kupas
  • 200 gram gula pasir
  • 1/2 sendok teh vanili
  • 100 ml air
  • pewarna sesuai selera
  • mentega/margarin secukupnya
Resep Bahan Urap Kelapa Getuk Lindri :
  • 1/3 butir kelapa diparut kasar
  • 1/4 sendok teh garam
Cara Membuat Getuk Lindri :
  1. Didihkan gula, air, dan vanili sampai kental, angkat, dinginkan, sisihkan.
  2. Kukus singkong sampai matang dan lunak, tumbuk selagi pans sambil dituangi cairan gula dan pewarna sampai halus dan margarin/mentega tercampur rata .
  3. Giling adonan dan potong sesuai selera. Hidangkan dengan urap kelapa.
  4. Urap kelapa : campur kelapa parut dan garam, kukus kurang lebih 5 menit supaya tahan lama.

MAGELANG

MAGELANG ADALAH  TEMPAT KELAHIRANKU, BERIKUT AKAN KULAMPIRKAN TENTANG MAGELANG. 
Kota Magelang adalah salah satu kota di provinsi Jawa Tengah. Kota ini terletak di tengah-tengah kabupaten Magelang. Karena memang dulunya Kota Magelang adalah ibukota dari Kabupaten Magelang sebelum mendapat kebijakan untuk mengurus rumah tangga sendiri sebagai sebuah kota baru. Kota Magelang memiliki posisi yang strategis, karena berada di jalur utama Semarang-Yogyakarta. Kota Magelang berada di 15 km sebelah Utara Kota Mungkid, 75 km sebelah selatan Semarang, dan 43 km sebelah utara Yogyakarta. Kota Magelang terdiri atas 3 kecamatan, yakni Magelang Utara, Magelang Selatan dan Magelang Tengah , yang dibagi lagi sejumlah kelurahan.
Hari Jadi Kota Magelang ditetapkan berdasarkan Peraturan Daerah Kota Magelang Nomor 6 Tahun 1989, bahwa tanggal 11 April 907 Masehi merupakan hari jadi. Penetapan ini merupakan tindak lanjut dari seminar dan diskusi yang dilaksanakan oleh Panitia Peneliti Hari Jadi Kota Magelang bekerjasama dengan Universitas Tidar Magelang dengan dibantu pakar sejarah dan arkeologi Universitas Gajah Mada, Drs.MM. Soekarto Kartoatmodjo, dengan dilengkapi berbagai penelitian di Museum Nasional maupun Museum Radya Pustaka-Surakarta. Kota Magelang mengawali sejarahnya sebagai desa perdikan Mantyasih, yang saat ini dikenal dengan Kampung Meteseh di Kelurahan Magelang. Mantyasih sendiri memiliki arti beriman dalam Cinta Kasih. Di kampung Meteseh saat ini terdapat sebuah lumpang batu yang diyakini sebagai tempat upacara penetapan Sima atau Perdikan.
Untuk menelusuri kembali sejarah Kota Magelang, sumber prasasti yang digunakan adalah Prasasti POH, Prasasti GILIKAN dan Prasasti MANTYASIH. Ketiganya merupakan parsasti yang ditulis di atas lempengan tembaga.
Parsasti POH dan Mantyasih ditulis zaman Mataram Hindu saat pemerintahan Raja Rake Watukura Dyah Balitung (898-910 M), dalam prasasti ini disebut-sebut adanya Desa Mantyasih dan nama Desa Glangglang. Mantyasih inilah yang kemudian berubah menjadi Meteseh, sedangkan Glangglang berubah menjadi Magelang.
Dalam Prasasti Mantyasih berisi antara lain, penyebutan nama Raja Rake Watukura Dyah Balitung, serta penyebutan angka 829 Çaka bulan Çaitra tanggal 11 Paro-Gelap Paringkelan Tungle, Pasaran Umanis hari Senais Sçara atau Sabtu, dengan kata lain Hari Sabtu Legi tanggal 11 April 907. Dalam Prasasti ini disebut pula Desa Mantyasih yang ditetapkan oleh Sri Maharaja Rake Watukura Dyah Balitung sebagai Desa Perdikan atau daerah bebas pajak yang dipimpin oleh pejabat patih. Juga disebut-sebut Gunung SUSUNDARA dan WUKIR SUMBING yang kini dikenal dengan Gunung SINDORO dan Gunung SUMBING.
Begitulah Magelang, yang kemudian berkembang menjadi kota selanjutnya menjadi Ibukota Karesidenan Kedu dan juga pernah menjadi Ibukota Kabupaten Magelang. Setelah masa kemerdekaan kota ini menjadi kotapraja dan kemudian kotamadya dan di era reformasi, sejalan dengan pemberian otonomi seluas - luasnya kepada daerah, sebutan kotamadya ditiadakan dan diganti menjadi kota.
Ketika Inggris menguasai Magelang pada abad ke 18, dijadikanlah kota ini sebagai pusat pemerintahan setingkat Kabupaten dan diangkatlah Mas Ngabehi Danukromo sebagai Bupati pertama. Bupati ini pulalah yang kemudian merintis berdirinya Kota Magelang dengan membangun Alun - alun, bangunan tempat tinggal Bupati serta sebuah masjid. Dalam perkembangan selanjutnya dipilihlah Magelang sebagai Ibukota Karesidenan Kedu pada tahun 1818.
Setelah pemerintah Inggris ditaklukkan oleh Belanda, kedudukan Magelang semakin kuat. Oleh pemerintah Belanda, kota ini dijadikan pusat lalu lintas perekonomian. Selain itu karena letaknya yang strategis, udaranya yang nyaman serta pemandangannya yang indah Magelang kemudian dijadikan Kota Militer: Pemerintah Belanda terus melengkapi sarana dan prasarana perkotaan. Menara air minum dibangun di tengah-tengah kota pada tahun 1918, perusahaan listrik mulai beroperasi tahun 1927, dan jalan - jalan arteri diperkeras dan diaspal. Kota Magelang merupakan daerah dengan pendidikan yang paling maju di Karesidenan Kedu, bahkan di Jawa Tengah pun dapat bersaing dengan kota-kota maju lainnya seperti Semarang, Surakarta dan Tegal. Kota Magelang selalu menduduki peringkat 5 besar di Jawa Tengah dan berhasil mengalahkan daerah-daerah lain yang cukup favorit. Di Kota Magelang terdapat sejumlah institusi pendidikan ternama di antaranya, SMP Negeri 1 Magelang, SMP Negeri 2 Magelang, SMP Negeri 7 Magelang, SMA Negeri 1 Magelang, SMK Negeri 1 Magelang, dan Akademi Militer (AKMIL) yaitu sekolah calon perwira TNI Angkatan Darat bernama Akademi Angkatan Darat (dahulu AKABRI). AKMIL merupakan tempat seleksi Tiga Angkatan TNI sebelum diterima di AAD (Magelang), AAU (Yogyakarta) dan AAL (Surabaya). Presiden Susilo Bambang Yudhoyono merupakan alumni sekolah ini. Perguruan tinggi swasta lainnya adalah: Universitas Muhammadiyah Magelang (termasuk Akademi Kebidanan Muhammadiyah, Akademi Keperawatan Muhammadiyah, dan Politeknik Muhammadiyah), Universitas Tidar Magelang, serta STMIK Bina Patria serta Akademi Tirta Indonesia yang merupakan akademi tirta satu-satunya di Indonesia.
by: wikipedia