Monday, October 17, 2011

Tip BerburuTentang Pembangun Watak Bisnis


Umum


Entrepreneurship itu bakat? Ataukah dapat dipelajari?

Bulan lalu dalam sebuah seminar tentang pedidikan di sebua perguruan tinggi swasta disebutkan bahwa pembangunan karakter adalah merupakan langkah awal agar kita bisa menjadi entrepreneur yang handal.

Pembangunan karakter ini bisa dilakukan dengan konsep:


Self awareness atau pengenalan diri.

Dalam alquran disebutkan “barang siapa yang mengenali dirinya maka ia mengenali Tuhan nya”

Artinya setiap kita dapat mendefinikan dengan baik semua potensi-potensi dan kemudian merubahnya menjadi energi positif untuk selalu memperoleh ide dan gagasan unik.

Kreatif

Kreatifitas adalah sebuah proses, bukan sesuatu yang serta merta terjadi dengan sendirinya. Setiap kita harus berani belajar

Keativitas pada prinsipnya merupakan kemampuan seseorang dalam membuat kombinasi baru berdasarkan data informasi atau unsur- unsur yang ada

Mampu berpikir kritis

Berfikir dengan sudut pandang yang berbeda adalah konsep ideal, melihat segala sesuatu dengan berbagai dimensi. Maka tidak ada istilah buntu.

Mampu memecahkan masalah

Istilah populernya adalah problem solving. Masalah timbul karena ada sebabnya. Dan positinya adalah, masalah itu timbul setelah sesuatu itu dilakukan.

Perubahan paradigma sebagai solusi, kita eharusnya memandang masalah bukan sesuatu hambatan yang akan menggagalkan ide kita tetapi merupakan tantangan yang harus dihadapi.

Penanaman jiwa entrepreneurship sejak usia dini

Jiwa kewirausahaan atau entrepreneurship dapat dibina atau ditanamkan sejak usia dini.

Pakar kepribadian dan Presiden Direktur Lembaga Pendidikan Duta Bangsa Mien Rachman Uno mengatakan, untuk menjadi wirausahawan andal, dibutuhkan karakter seperti kemampuan untuk dapat berkomunikasi, mampu membawa diri di berbagai lingkungan, menghargai waktu (time orientation), empati, mau berbagi dengan orang lain, mampu mengatasi stres, dapat mengendalikan emosi, dan mampu membuat keputusan.

Dalam proses pendidikan yang baik beberapa hal diatas akan menjadi semacam kurikulum wajib. Ini penting sebagai panduan bagi orang tua untuk dapat memulai penanaman jiwa entrepreneur.

Sekolah yang baik tentunya sudah mengakomodir konsep ini dalam pelaksanaan kependidikan di sekolah.

“Berbagai karakter tersebut dapat dibentuk melalui pendidikan sejak dini. mendidik anak menjadi seorang wirausahawan tidak dalam hitungan satu, dua, dan tiga bulan saja, melainkan harus menjadi sebuah proses yang panjang da sistematis” ujarnya

Dalam proses tersebut tentunya , orangtua juga perlu mengambil peranan. Pendidikan akan lebih baik jika dtunjang oleh lingkungan keluarga.

Sri Suliyanti seorang pakar pendidikan dari komunitas home schooling Indonesia menyarankan agar orangtua dapat melakukan supervisi kepada anaknya dengan memberikan contoh yang baik dan menjaga agar ucapan sama dengan tindakan. Selain itu, orangtua ikut memotivasi anak, mengevaluasi mereka, dan memberikan apresiasi atas kerja keras anak.

“Paradigma pemenuhan hak anak agar menjadi anak yang merdeka adalah dengan memberikan pendidikan yang bersifat ‘life skil’l dan salah satunya adalah pendidikan kewira usahaan atau entrepreneurship” katanya (Nur Adi Setyo/dari berbagai sumber)

0 comments: