Apabila
membahas masalah ekonomi tak lepas dari yang namanya pemasaran atau
promosi. Bagi perusahaan baik yang bergerak di bidang industri maupun
jasa, promosi merupakan suatu cara untuk memperkenalkan produk yang
telah dihasilkan kepada konsumen. Dan juga menjadi salah satu tonggak
pengukur keberhasilan suatu perusahaan dalam memperoleh laba untuk
pengembangan produk-produknya dan kelangsungan usahanya.
Konsumen tidak akan mengenal apalagi membeli suatu produk
apabila tidak mengetahui kegunaannya, di mana produk dapat diperoleh,
berapa harganya dan keunggulan yang dimilikinya. Oleh sebab itu,
konsumen sebagai sasaran produk atau jasa penting untuk mendapatkan informasi yang jelas.
Di
era globalisasi seperti sekarang ini, banyak media yang dapat digunakan
sebagai ajang promosi suatu produk seperti mengiklankannya di televisi,
di media cetak ataupun dengan mengadakan semacam event pameran launcing
produk terbaru di tempat yang banyak dikunjungi konsumen seperti
di pusat perbelanjaan. Diusahakan acaranya dikemas semenarik mungkin
agar para konsumen penasaran dan akhirnya tertarik untuk membeli produk
yang kita jual. Merupakan tugas manajemen perusahaan untuk memilih
strategi promosi seperti apa yang tepat agar memenuhi target pasar yang
efektif. Selain itu perlu diperhitungkan dana yang tersedia dengan
manfaat yang diperoleh dari kegiatan promosi yang dipilih perusahaan.
Seiring berkembangnya zaman strategi pemasaran yang diterapkan
perusahaan harus senantiasa ditinjau dan dikembangkan sesuai dengan
perkembangan pasar. Sebagai produsen perusahaan harus bisa membaca minat
konsumen.
Rumusan Masalah
a. strategi pemasaran apakah yang cocok untuk diterapkan di masa sekarang ini?
b. Kiat –kiat seperti apa yang diambil perusahaan untuk mendapatkan klien dalam persaingan bisnis?
Pengertian Pemasaran
Pengertian
pemasaran sering diartikan dengan penjualan. Padahal sebenarnya
pengertian pemasaran lebih luas, penjualan hanya sebagian dari kegiatan
pemasaran.
Secara
umum pemasaran adalah kegiatan pemasar untuk menjalankan bisnis (profit
atau non profit) guna memenuhi kebutuhan pasar dengan barang dan jasa,
menetapkan harga, mendistribusikan, serta mempromosikannya melalui
proses pertukaran agar memuaskan konsumen dan mencapai tujuan
perusahaan.
Unsur pokok dalam kegitan pemasaran adalah:
1. Pemasar
Pemasar adalah organisasi perusahaan atau perorangan yang mempunyai tujuan tertentu
bagi organisasi maupun pribadinya. Tujuan pemasar yaitu keuntungan,
survive, pangsa pasar, kesetiaan pelanggan, kesejahteraan, dan
sebagainya yang harus dipenuhi.
Pemasar dapat merupakan:
a. produsen (umumnya berorientasi terhadap keuntungan)
b. organisasi (belum tentu berorientasi terhadap keuntungan)
2. Pemerintah (berorientasi terhadap kesejahteraan umum)
3. Barang dan Jasa
Apapun
bentuk sesuatu yang ditawarkan produsen untuk pemenuhan kebutuhan dan
keinginan konsumen. Barang dapat bersifat konkret, tidak kongkret (jasa)
atau kombinasinya.
4. Pasar
Pasar
adalah konsumen pribadi atau organisasi perusahaan yang mempunyai
kebutuhan dan keinginan yang berwujud sebagai permintaan terhadap barang
atau jasa. Pada umumnya, tujuan dari konsumen pribadi adalah pemenuhan
dan kepuasan kebutuhan dan keinginannya. Sedang tujuan pasar organisasi
perusahaan adalah keuntungan atau yang lain. Pasar mempunyai kapasitas
pertukaran (dayabeli) untuk bisa memperoleh barang yang diminta. Daya
beli adalah kemampuan pasar untuk mendapatkan barang yang diperlukan.
Daya bali dapat berwujud penguasaan uang, barang yang bernilai untuk
ditukarkan, ataupun kepercayaan orang lain bahwa mereka mampu membayar.
5. Proses Pertukaran
Pertukaran
adalah kegiatan dua pihak yang masing-masing memerlukan sesuatu milik
pihak yang lain sebagai usaha untuk pemenuhan kebutuhan dan keinginan
masing- masing. Pertukaran dapat dilakukan secara barter atau transaksi
penjualan dengan syarat-syarat yang disepakati secara layak oleh kedua
belah pihak. Artinya dalam pertukaran tidak ada pihak yang dirugikan.
Konsep Pemasaran
Pemasaran
sangat penting dalam setiap kegiatan bisnis. Lingkungan, kondisi pasar,
sifat produk, dan terutama pandangan pemasar atau pihak yang
berkepentingan terhadap pemasaran tersebut. Dengan kata lain dapat
dikatakan bahwa konsep pemasarn yang dianut oleh masing-masing
perusahaan tidaklah sama. Konsep pemasaran ini dalam perjalanan waktunya
mengalami perkembangan (evolusi pemikiran). Perkembangannya adalah
sebagai berikut:
Adalah
anggapan pemasar yang berorientasi kepada proses produksi (internal)
bahwa konsumen hanya akan membeli produk-produk yang murah. Dengan
demikian focus kegiatan perusahaan yang harus dilakukan adalah efesiensi
biaya (produksi dan distribusi) agar dapat menjual barang dengan murah
kepada konsumen.
Adalah
anggapan pemasar bahwa konsumen lebih menghendaki produk-produk yang
berkualitas atau berpenampilan menarik. Dengan demikian tujuan bisnis
perusahaan adalah pengendalian kualitas.
Adalah
anggapan pemasr yang berorientasi kepada tingkat penjualan (internal)
bahwa konsumen perlu dipengaruhi agar penjualan dapat meningkat sehingga
tercapai profit maksimum sebagai tujuan perusahaan. Dengan demikian
focus kegiatan perusahaan adalah usaha-usaha meningkatkan cara-cara
penjualn dan kegitan promosi yang intensif agar mampu mempengaruhi,
membujuk konsumen untuk membeli sehingga penjualn dapat meningkat.
Adalah
anggapan pemasar yang berorientasi kepada pelanggan (eksternal) bahwa
konsumen hanya akan bersedia membeli produk-produk yang mampu memenuhi
kebutuhan dan memberikan kepuasan. Dengan demikian focus kegiatan
perusahaan adalah berusaha memenuhi kepuasan penggan melalui pemahaman
perilaku konsumen.
- Konsep pemasaran yang memasyarakat (sosial)
Adalah
anggapan pemasar bahwa konsumen hanya bersedia membeli produk-produk
yang mampu memenuhi kebutuhan serta kesejahteraan lingkungan sosial
konsumen. Tujuan kegiatan perusahaan adalah disamping berusaha memenuhi
kebutuhan masyarakat juga memperbaiki relasi antara produsen dan
masyaraket untuk peningkatan kesejahteraannya.
Adalah
anggapan pemasar yang berorientasi kepada pelanggan dan pesaing-pesaing
perusahaan (persaingan pasar) bahwa produsen perlu mempunyai keunggulan
pasar yang bersaing untuk dapat memenuhi dan memuaskan pelanggan. Focus
kegiatan pelanggan adalah berusaha memahami perilaku konsumen dan juga
berusaha memahami perilaku pesaing untuk dapat mengatasi persaingan.
Sasaran Pasar
Bagian
Pasar (target market) yang akan dilayani perusahaan adalah sasaran yang
merupakan rencana penguasaan pasar. Akan tetapi dalam realisasi, dapat
terjadi penguasaan pasar yang dicapai dapat lebih rendah dari rencana.
Bagian pasar yang dapat dikuasai adalah pasar actual yang direalisir.
Bagian ini bila dibandingkan dengan pasar yang dapat dipenuhi oleh
keseluruhan industri adalah kemampuan penguasaan perusahaan atas pasar
(market share).
Dalam menerapkan pasar sasaran, terdapat tiga langkah pokok yang harus diperhatikan, yaitu:
1. Segmentasi Pasar
2. Penetapan Pasar Sasaran
3. Penempatan Produk
1. Segmentasi Pasar
Segmentasi
Pasar adalah kegiatan membagi-bagi pasar yang bersifat heterogen dari
suatu produk kedalam satuan-satuan pasar (segmen pasar) yang bersifat
homogen. Berdasarkan definisi diatas diketahui bahwa pasar suatu produk
tidaklah homogen, akan tetapi pada kenyataannya adalah heterogen. Pada
dasarnya segmentasi pasar adalah suatu strategi yang didasarkan pada
falsafah manajemen pemasaran yang orientasinya adalah konsumen. Dengan
melaksanakan segmentasi pasar, kegiatan pemasaran dapat dilakukan lebih
terarah dan sumber daya yang dimiliki perusahaan dapat digunakan secara
lebih efektif dan efisien dalam rangka memberikan kepuasan bagi
konsumen.
Ada
empat ktiteria yang harus dipenuhi segmen pasar agar proses segmentasi
pasar dapat dijalankan dengan efektif dan bermanfaat bagi perusahaan,
yaitu:
��Terukur
(Measurable), artinya segmen pasar tesebut dapat diukur, baik besarnya,
maupun luasnya serta daya beli segmen pasar tersebut.
��Terjangkau (Accessible), artinya segmen pasar tersebut dapat dicapai sehingga dapat dilayani secara efektif.
��Cukup luas (Substantial), sehingga dapat menguntungkan bila dilayani.
��Dapat
dilaksanakan (Actjonable), sehingga semua program yang telah disusun
untuk menarik dan melayani segmen pasar itu dapat efektif.
Kebijakan
segmentasi pasar haruslah dilakukan dengan menggunakan ktiteria
tertentu. Tentunya segmentasi ini berbeda antara barang industri dengan
barang konsumsi. Namun dengan demikian secara umum setiap perubahan akan
mensegmentasikan pasarnya atas dasar:
a. Segmentasi atas dasar Geografis, Segmentasi
pasar ini dilakukan dengan cara membagi pasar kedalam unit-unit
geografis seperti negara, propinsi, kabupaten. kota, desa, dan lain
sebagainya. Dalam hal ini perusahaan
akan
beroperasi disemua segmen, akan tetapi, harus memperhatikan perbedaan
kebutuhan dan selera yang ada dimasing-masing daerah.
b. Segmentasi atas dasar Demografis,
Segmentasi pasar ini dapat dilakukan dengan cara memisahkan pasar
kedalam kelompok-kelompok yang didasarkan pada variabel-variabel
demografis, seperti umur, jenis kelamin, besarnya keluarga, pendapatan,
agama, pendidikan, pekerjaan, dan lain-lain.
c. Segmentasi atas dasar psychografis,
Segmentasi pasar ini dilakukan dengan cara membagi-bagi konsumen
kedalam kelompok-kelompok yang berlainan menurut kelas sosial, gaya
hidup, berbagai ciri kepribadian, motif pembelian, dan lain-lain.
2. Penetapan Pasar Sasaran ( Target market)
Adalah
merupakan kegiatan yang berisi dan menilai serta memilih satu atau
lebih segmen pasar yang akan dimasuki oleh suatu perusahaan. Apabila
perusahaan ingin menentukan segmen pasar mana yang akan dimasukinya,
maka langkah yang pertama adalah menghitung dan menilai porensi profit
dari berbagai segmen yang ada tadi. Maka dalam hal ini pemasar harus
mengerti betul tentang teknik-teknik dalam mengukur potensi pasar dan
meramalkan permintaan pada masa yang akan datang. Teknik-teknik yang
dipergunakan ini sangat bermanfaat dalam memilih pasar sasaran, sehingga
pemasar dapat menghindarkan kesalahan-kesalahan yang bakal terjadi,
atau paling tidak menguranginya sekecil mungkin dalam prakteknya. Maka
untuk tujuan tersebut perusahaan harus membagi-bagi pasar menjadi
segmen-segmen pasar utama, setiap segmen pasar kemudian dievaluasi,
dipilih dan diterapkan segmen tertentu sebagai sasaran. Dalam
kenyataannya perusahaan dapat mengikuti salah satu diantara lima
strategi peliputan pasar, yaiitu:
1.
Konsentrasi pasar tunggal, ialah sebuah perusahaan dapat memusatkan
kegiatannya dalam satu bagian daripada pasar. Biasanya perusahaan yang
lebih kecil melakukan pilihan ini.
2.
Spesialisasi produk, sebuah perusahaan memutuskan untuk memproduksi
satu jenis produk. Misalnya sebuah perusahaan memutuskan untuk
memproduksi hanya mesin tik listrik bagi sekelompok pelanggan.
3.
Spesialisasi pasar, misalnya sebuah perusahaan memutuskan untuk membuat
segala macam mesin tik, tetapi diarahkan untuk kelompok pelanggan yang
kecil.
4.
Spesialisasi selektif, sebuah perusahaan bergerak dalam berbagai
kegiatan usaha yang tidak ada hubungan dengan yang lainnya, kecuali
bahwa setiap kegiatan usaha itu mengandung peluang yang menarik.
5.
Peliputan keseluruhan, yang lazim dilaksanakan oleh industri yang lebih
besar untuk mengungguli pasar. Mereka menyediakan sebuah produk untuk
setiap orang, sesuai dengan daya beli masing-masing.
3. Penempatan produk ( Product Positioning)
Penempatan
produk mencakup kegiatan merumuskan penempatan produk dalam persaingan
dan menetapkan bauran pemasaran yang terperinci. Pada hakekatnya
Penempatan produk adalah: Tindakan merancang produk dan bauran pemasaran
agar tercipta kesan tertentu diingatan konsumen.
Bagi
setiap segmen yang dimasuki perusahaan, perlu dikembangkan suatu
strategi penempatan produk. Saat ini setiap produk yang beredar dipasar
menduduki posisi tertentu dalam segmen pasamya. Apa yang sesungguhnya
penting disini adalah persepsi atau tanggapan konsumen mengenai posisi
yang dipegang oleh setiap produk dipasar.
Ada beberapa pilihan strategi merancang posisi produk:
1. Posisi berdasarkan atribut produk
Suatu produk dapat dilihat berbeda oleh konsumen menurut atribut produk, misalnya kualitas, harga, penampilan, atau modelnya.
2. Posisi berdasarkan pada manfaat produk
Posisi
produk dapat dibedakan terhadap produk pesaing menurut kegunaan produk,
fungsi, atau manfaat menggunakan. Misalnya kedudukan sepatu olahraga
akan berbeda posisinya dengan sepatu formal.
3. Posisi yang mendasarkan penggunaan produk
Suatu produk dapat diposisikan untuk penggunaannya pada saat-saat atau kondisi tertentu. Komputer dapat dibedakan kedudukannya menurut pemakaian menentap atau untuk kepentingan diperjalanan (laptop)
4. Posisi berdasarkan pemakaian produk
Posisi
produk dapat dibedakan secar langsung sesuai dengan perbedaan atau
kekhususan pemakai produk. Misalnya posisi kendaraan menurut kepentingan
keluarga akan berbeda dengan posisi kendaraan untuk pemakaian niaga.
5. Posisi yang membedakan langsung dengan pesaing
Posisi
produk dapat dirancang berbeda secara langsung terhadap produk-produk
pesaing dengan menyinggung atau menyebut atribut produk pesaingnya.
1.4 Bauran Pemasaran
Salah
satu unsur dalam strategi pemasaran terpadu adalah Bauran Pemasaran,
yang merupakan strategi yang dijalankan perusahaan, yang berkaitan
dengan penentuan, bagaimana perusahaan menyajikan penawaran produk pada
satu segmen pasar tertentu, yang merupakan sasaran pasarannya. Marketing
mix merupakan kombinasi variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari
sistem pemasaran, variabel mana dapat dikendalikan oleh perusahaan
untuk mempengaruhi tanggapan konsumen dalam pasar sasarannya. Variabel
atau kegiatan tersebut perlu dikombinasikan dan dikoordinasikan oleh
perusahaan seefektif mungkin, dalam melakukan kegiatan pemasarannya.
Dengan demikian perusahaan tidak hanya sekedar memiliki kombinasi
kegiatan yang terbaik saja, akan tetapi dapat mengkoordinasikan berbagai
variabel marketing mix tersebut, untuk melaksanakan program pemasaran
secara efektif. Menurut William J.Stanton pengertian marketing mix
sccara umum adalah sebagai berikut: marketing mix adalah istilah yang
dipakai untuk menjelaskan kombinasi empat besar pembentuk inti sistem
pemasaran sebuah organisasi. Keempat unsur tersebut adlah penawaran
produk/jasa, struktur harga, kegiatan promosi, dan sistem distribusi.
Keempat unsur atau variabel bauran pemasaran (Marketing mix) tersebut atau yang disebut four p's adalah sebagai berikut:
1. Strategi Produk
2. Strategi Harga
3. Strategi Penyaluran / Distribusi
4. Strategi Promosi
Marketing
mix yang dijalankan harus disesuaikan dengan situasi dan kondisi
perusahaan. Disamping itu marketing mix merupakan perpaduan dari
faktor-faktor yang dapat dikendalikan perusahaan untuk mempermudah
buying decision, maka variabel-variabel marketing mix diatas tadi dapat
dijelaskan sedikit lebih mendalam sebagai berikut:
1. Produk (Jasa)
Kebijaksanaan
mengenai produk atau jasa meliputi jumlah barang/jasa yang akan
ditawarkan perusahaan, pelayanan khusus yang ditawarkan perusahaan guna
mendukung penjualan barang dan jasa, dan bentuk barang ataupun jasa yang
ditawarkan. Produk merupakan elemen yang paling penting. sebab dengan
inilah perusahaan berusaha untuk memenuhi "kebutuhan dan keinginan" dari
konsumen. namun keputusan itu tidak berdiri sebab produk/jasa sangat
erat hubungannya dengan target market yang dipilih. Sedangkan sifat dari
produk/jasa tersebut adalah sebagai berikut:
1. Tidak berwujud
Jasa
mempunyai sifat tidak berwujud, karena tidak bisa dilihat, dirasa,
diraba, didengar atau dicium, sebelum ada transaksi pembelian.
2. Tidak dapat dipisahkan
Suatu
produk jasa tidak dapat dipisahkan dari sumbernya, apakah sumber itu
merupakan orang atau benda. Misalnya jasa yang diberikan oleh sebuah
hotel tidak akan bisa terlepas dari bangunan hotel tersebut.
3. Berubah-ubah
Bidang
jasa sesungguhnya sangat mudah berubah-ubah, sebab jasa ini sangat
tergantung kepada siapa yang menyajikan, kapan disajikan dan dimana
disajikan. Misalnya jasa yang diberikan oleh sebuah hotel berbintang
satu akan berbeda dengan jasa yang diberiakan oleh hotel berbintang
tiga.
4. Daya tahan
Jasa
tidak dapat disimpan. Seorang pelanggan yang telah memesan sebuah kamar
hotel akan dikenakan biaya sewa, walaupun pelanggan tersebut tidak
menempati karnar yang ia sewa.
2. Harga ( Price)
Setiap
perusahaan selalu mengejar keuntungan guna kesinambungan produksi.
Keuntungan yang diperoleh ditentukan pada penetapan harga yang
ditawarkan. Harga suatu produk atau jasa ditentukan pula dari besarnya
pengorbanan yang dilakukan untuk menghasilkan jasa tersebut dan laba
atau keuntungan yang diharapkan. Oleh karena itu, penetuan harga produk
dari suatu perusahaan merupakan masalah yang cukup penting, karena dapat
mempengaruhi hidup matinya serta laba dari perusahaan.
Kebijaksanaan
harga erat kaitannya dengan keputusan tentang jasa yang dipasarkan. Hal
ini disebabkan harga merupakan penawaran suatu produk atau jasa. Dalam
penetapan harga, biasanya didasarkan pada suatu kombinasi barang/jasa
ditambah dengan beberapa jasa lain serta keuntungan yang memuaskan.
Berdasarkan harga yang ditetapkan ini konsumen akan mengambil keputusan
apakah dia membeli barang tersebut atau tidak. Juga konsumen menetapkan
berapa jumlah barang/jasa yang harus dibeli berdasarkan harga tersebut.
Tentunya keputusan dari konsumen ini tidak hanya berdasarkan pada harga
semata, tetapi banyak juga faktor lain yang menjadi pertimbangan,
misalilya kualitas dari barang atau jasa, kepercayaan terhadap
perusahaan dan sebagainya.
Hendaknya
setiap perusahaan dapat menetapkan harga yang peling tepat, dalam arti
yang dapat memberikan keuntungan yang paling baik, baik untuk jangka
pendek maupun unluk jangka panjang.
3. Saluran Distribusi ( Place )
Setelah
perusahaan berhasil menciptakan barang atau jasa yang dibutuhkan dan
menetapkan harga yang layak, tahap berikutnya menentukan metode
penyampaian produk/jasa ke pasar melalui rute-rute yang efektif hingga
tiba pada tempat yang tepat, dengan harapan produk/jasa tersebut berada
ditengah-tengah kebutuhan dan keinginan konsumen yang haus akan
produk/jasa tersebut.
Yang
tidak boleh diabaikan dalam langkah kegiatan memperlancar arus
barang/jasa adalah memilih saluran distribusi (Channel Of Distribution).
Masalah pemilihan saluran distribusi adalah masalah yang berpengaruh
bagi marketing, karena kesalahan dalam memilih dapat menghambat bahkan
memacetkan usaha penyaluran produk/jasa dari produsen ke konsumen.
Distributor-distributor atau penyalur ini bekerja aktif untuk mengusahakan
perpindahan
bukan hanya secara fisik tapi dalam arti agar jasa-jasa tersebut dapat
diterima oleh konsumen. Dalam memilih saluran distribusi ini ada
beberapa hal yang perlu dipertimbangkan, yaitu sebagai berikut:
a. Sifat pasar dan lokasi pembeli
b. Lembaga-lembaga pemasaran terutama pedagang-pedagang perantara
c. Pengendalian persediaan, yaitu menetapkan tingkat persediaan yang ekonomis.
d. Jaringan pengangkutan.
Saluran
distribusi jasa biasanya menggunakan agen travel untuk menyalurkan
jasanya kepada konsumen. Jadi salah satu hal yang penting untuk
diperhatikan dalam kebijaksanaan saluran distribusi itu sendiri dengan
memperhitungkan adanya perubahan pada masyarakat serta pola distribusi
perlu mengikuti dinamika para konsumen tadi.
4. Promosi (promotion)
Aspek
ini berhubungan dengan berbagai usaha untuk memberikan informasi pada
pasar tentang produk/jasa yang dijual, tempat dan saatnya. Ada beberapa
cara menyebarkan informasi ini, antara lain periklanan (advertising),
penjualan pribadi (Personal Selling), Promosi penjualan (Sales
Promotion) dan Publisitas (Publicity)
��Periklanan
(Advertising): Merupakan alat utama bagi pengusaha untuk mempengaruhi
konsumennya. Periklanan ini dapat dilakukan oleh pengusaha lewat surat
kabar, radio, majalah, bioskop, televisi, ataupun dalam bentuk
poster-poster yang dipasang dipinggir jalan atau tempat-tempat yang
strategis.
��Penjualan
Pribadi (Personal selling): Merupakan kegiatan perusahaan untuk
melakukan kontak langsung dengan calon konsumennya. Dengan kontak
langsung ini diharapkan akan terjadi hubungan atau interaksi yang
positif antara pengusaha dengan calon konsumennya itu. Yang termasuk dalam personal selling adalah: door to door selling, mail order, telephone selling, dan direct selling.
��Promosi
Penjualan (Sales Promotion): Merupakan kegiatan perusahaan untuk
menjajakan produk yang dipasarkarlnya sedemikian rupa sehingga konsumen
akan mudah untuk melihatnya dan bahkan dengan cara penempatan dan
pengaturan tertentu, maka produk tersebut akan menarik perhatian
konsumen.
��Publsitas
(Pubilicity): Merupakan cara yang biasa digunakan juga oleh perusahaan
untuk membentuk pengaruh secara tidak langsung kepada konsumen, agar
mereka menjadi tahu, dan menyenangi produk yang dipasarkannya, hal ini
berbeda dengan promosi, dimana didalam melakukan publisitas perusahaan
tidak melakukan hal yang bersifat komersial. Publisitas merupakan suatu
alat promosi yang mampu membentuk opini masyarakat secara tepat,
sehingga sering disebut sebagai usaha untuk "mensosialisasikan" atau
"memasyarakatkan ".
Dalam
hal ini yang harus diperhatikan adalah tercapainya keseimbangan yang
efektif, dengan mengkombinasikan komponen-komponen tersebut kedalam
suatu strategi promosi yang terpadu untuk berkomunikasi dengan para
pembeli dan para pembuat keputusan pembelian.
TRIK MENJADI MARKETING HANDAL
Ada beberapa cara untuk menjadi marketing handal:
1. Mengetahui Kebutuhan Pelanggan
Keberhasilan
akan produk yang akan kita jual ke klien yaitu dengan mengetahui
kebutuhan mereka. Misalnya klien sedang mencari produk pemutih wajah
jangan kita menawarinya alat-alat masak. Carilah informasi
sebanyak-banyaknya baik eksternal maupun internal klien sendiri.
2. Buatlah Time Table
Buatlah
time table, daftarlah deretan nama klien lengkap dengan catatan
karakter tiap produk/kebutuhan, lalu segera hubungi mereka sepagi
mungkin. Dalam sehari banyak sekali yang bisa Anda lakukan.
3.Keahlian Menjalin Hubungan
Tak bisa dipungkiri, kelihaian
menjalin hubungan personal, cukup menentukan keberhasilan usaha Anda
menggaet mereka. Anda tidak harus menjadi psikolog untuk memenangkan
hati mereka. Ada beberapa sikap yang biasanya diperlihatkan klien:
* “Wah, mau banget tuh”
Tanpa bertele-tele, mereka langsung oke saat Anda menyodorkan
tawaran. Sikap welcome mereka juga ditunjukkan dengan langsung
menjadwalkan bertemu dan presentasi, serta terjadi interaksi yang
positif antara Anda dan mereka.
Bila akhirnya terjadi transaksi, tetaplah berhubungan. Tanyakan
perkembangan setelah mereka menjadi klien Anda. Mintalah komentar atau
kritik dari mereka untuk meningkatkan pelayanan perusahaan Anda.
* “Pikir-pikir dulu deh”
Mereka sebenarnya butuh atau mungkin suka dengan tawaran Anda, tapi
merasa masih ragu. Bila menemui calon klien seperti ini, jangan mundur.
Prinsipnya, yakinkan klien bahwa Anda tahu persis kebutuhan mereka.
Berikan sejumlah benefit buat mereka, seolah Anda memang men-service,
bukan menjual.
Beri waktu untuk membuatnya kembali berpikir. Biarpun saat itu
mereka menolak, suatu hari nanti, bila mereka butuh, Anda pastilah orang
pertama yang dicari.
* Enggak minat ah”
Duh, sungguh menjengkelkan memang jika belum-belum mereka sudah
bilang tidak berminat. Apa yang bisa dilakukan? Gali lagi latar belakang
calon klien dan minat mereka, kemudian dekati dengan cara lain yang
lebih personal.
Mengetahui hobi mereka, bisa menjadi celah. Kalau mereka hobi
nonton, berikan dong tiket pertunjukan, atau sesekali main ke kantor
calon klien, dengan membawa makanan, bergaul dengan orang kantor di
sana, dan sebagainya. Lakukan pendekatan untuk membuka peluang, setelah
itu, baru ciptakan suatu kebutuhan calon klien terhadap produk Anda.
* Iya sih…tapi…enggak deh”
Sikap dan kemauannya serba tidak jelas. Dibilang nolak, tapi enggak,
dibilang oke, tapi kok nadanya nolak? Ah, Anda dibuat pusing oleh
ketidakjelasannya. Cara terbaik untuk menghadapi klien seperti ini
adalah cari tahu sikap yang sebenarnya. Sebelumnya, Anda perlu tahu dulu
kebutuhannya.
Anda bisa mendapatkan info ini dari orang-orang yang bekerja
dengannya, atau dari pihak luar yang pernah bekerjasama dengannya. Kalau
setelah pendekatan, sikapnya masih ngambang, tidak perlu memaksakan
diri. Lebih baik, cari calon klien lain yang lebih punya sikap.
4. Kemampuan Jual
Selain soal kemampuan menjual,
ada hal-hal yang sebenarnya sepele, tapi punya manfaat besar dalam
interaksi Anda dengan klien. Ini kaitannya dengan pembawaan Anda.
* Penampilan oke
Anda tidak perlu menggerutu jika punya wajah tidak secantik Tamara
Bleszynski (dia sih satu banding seribu) Penampilan oke bisa diperoleh
dengan berpakaian sesuai ‘tema’ (jangan berpakaian kasual jika Anda
menawarkan produk yang sangat feminin). Lalu percaya dirilah (yang
ditampilkan dengan bahu tegak, mata menatap pasti, dan senyum yang
konstan). Sikap ini akan membuat Anda terlihat sebagai orang yang
sukses. Orang tentu akan lebih senang bertransaksi dengan orang yang
tampak sukses daripada gagal.
* In the mood
Simpan dalam peti untuk sementara suasana hati yang buruk akibat
patah hati. Tampillah dengan penuh gairah saat bertemu calon klien.
Sebab hanya dengan emosi yang stabil, dapat tercipta energi dan mood
yang baik.
* Say cheese
Senyum itu murah tapi punya dampak yang luar biasa. Senyum juga menular pada orang lain. Dengan senyum Anda dapat mencairkan suasana yang kaku, meredakan ketegangan dan kemarahan. Sulit menemui klien? Perlihatkan dong senyum terbaik Anda.
* Panggil nama
Mereka lebih suka bila Anda menyebut nama, ketimbang memanggil
mereka dengan sebutan ibu dan bapak saja. Anda toh tidak sedang
berinteraksi dengan orang asing di kendaraan umum, kan?
* Nada dan tekanan suara
Biar pembicaraan tidak monoton, perhatikan nada dan tekanan suara.
Ada kata-kata yang perlu diucapkan biasa, dan ada pula yang perlu diberi
tekanan untuk menunjukkan pentingnya maksud tersebut.
* Selipkan Humor
Di sela-sela pembicaraan, selipkan humor yang bisa
menyegarkan suasana. Tapi, sebaiknya pilih-pilih humornya agar tidak
menyinggung klien. Bukannya sukses, mereka malah kabur.
Suatu
perusahaan akan meraih kesuksesan berdasarkan pengaruh dari aktivitas
marketing dalam memasarkan produk perusahaan. Hal ini dilakukan tanpa
mengabaikan kontribusi divisi lain. Karena tenaga marketing sering
menjadi ujung tombal pada setiap perusahaan.
Memang
tidak mudah menjadi seorang marketing karena cukup diandalkan oleh
perusahaan. Anda dituntut untuk lihai dalam menjual dan mendatangkan
keuntungan bagi perusahaan. Jadi jika anda ingin menjadi seorang
marketing yang sukses, sebaiknya anda ikuti trik berikut ini.Jalin
networking dimanapun anda berada. Karena semakin luas jaringan yang anda
buat maka akan semakin besar juga peluang anda untuk memasarkan jasa
ataupun produk perusahaan anda. Tidak ada salahnya jika anda bergabung
dengan berbagai macam organisasi bisnis, menghadiri seminar dan
pertemuan bisnis.
Pelajari
bisnis perusahaan secara detail agar anda tidak merasa kesulitan saat
ingin menjelaskan kepada klien. Anda juga harus mempelajari kondisi
pasar atau sasaran produk anda. Karena orang bukan hanya membeli produk
yang dibutuhkannya tetapi juga yang diinginkannya.
Menentukan
sasaran atau pasar dengan tepat juga berperan penting dalam memasarkan
produk anda. Ketepatan dalam membidik sasaran bisnis cukup menentukan
sukses tidaknya bisnis anda.Bawalah selalu kartu nama, kemana pun anda
pergi. Jangan ragu untuk bertukar kartu nama kepada setiap orang yang
anda kenal saat menghadiri suatu pertemuan bisnis. Tampilkan kesan baik
kepada mereka karena hal ini merupakan tahap awal dalam memperkenalkan
citra perusahaan anda.
Jika
perlu anda membawa selalu brosur produk perusahaan anda. Hal ini
dilakukan agar saat orang yang anda temui membutuhkan maka anda bisa
langsung memberikannya dan menjelaskan produk tersebut.Sebagai marketing
anda harus mempercayai keunggulan produk perusahaan anda. Hal ini
dilakukan agar orang lain juga mempercayai produk perusahaan anda.Yang
lebih penting adalah anda harus kuat mental, sabar, bekerja keras,
disiplin dan konsisten. Karena kesuksesan tidak akan bisa anda raih bila
anda tidak pernah berusaha untuk mewujudkannya.
Berdasarkan
uraian di atas dapat kita tarik kesimpulan bahwa setiap perusahaan
harus menentukan strategi pemasaran yang efektif untuk
perusahaannya.Agar dapat menguasai pangsa pasar untuk keberlangsungan
usahanya. Adapun
penentuan strategi bersaing hendaknya dilakukan dengan mempertimbangkan
kepada besar dan posisi masing-masing perusahaan dalam pasar. Karena
perusahaan yang besar mungkin dapat menerapkan stretegi tertentu yang
jelas tidak bisa dilakukan oleh perusahaan kecil. Demikian pula
sebaliknya, bukanlah menjadi sesuatu hal yang jarang terjadi bahwa
perusahaan kecil dengan strateginya sendiri mampu menghasilkan tingkat
keuntungan yang sama atau bahkan lebih baik daripada perusahaan besar.
Dengan
memperhatikan dan mempertimbangkan semua hal diatas, maka dapat
dipastikan perusahaan akan dapat menentukan dengan baik strategi
pemasarannya serta strategi bersaingnya, untuk tetap maju dan berkembang
di tengah-tengah persaingannya.
SUMBER:
Teguh Budiarto, Dasar Pemasaran.Jakarta:Universitas gunadarma,1993