Monday, February 20, 2012

Tip Berburu Belajar Dari Pengibaratan

Berusaha dalam usaha ibarat menanak nasi, lho kok bisa diibaratkan menanak nasi...kenapa dan ada apa dengan menanak nasi? Menanak nasi diperlukan suatu proses untuk mencapai kematangan yang sempurna yang ditentukan oleh takaran air ataupun sebagainya. Misal yang saya contohkan dari takaran airnya, tentunya takaran air ini tidak boleh kurang ataupun kelebihan. Jikalau takaran airnya kurang tentunya nasinya akan tidak matang dan jikalau airnya kelebihan tentunya tidak akan mencapai kematangan yang sempurna...malahan menjadi bubur...Terus apa yang bisa kita petik dari nilai menanak nasi dengan proses usaha. Begitu juga jikalau kita mau berusaha, tentunya diperlukan proses - proses kematangan dalam berusaha.
Yang diperlukan dalam berusaha yang diperhatikan adalah harus cermat dan akurat dalam memulai usaha. Yaitu suatu persiapan -persiapan yang pas, agar di kemudian hari usaha yang dijalankan bisa matang dengan baik. Nah, berikut ini ada tips - tips untuk menjadikan kematangan dalam usaha:

1. Memiliki Mental Pengusaha
Anda harus mengetahui ciri seorang pengusaha. Asal tahu saja, pengusaha berbeda dengan karyawan. Jika karyawan biasanya cenderung segera menghabiskan gaji bulanannya, Pengusaha tidak! Seorang pengusaha akan menginvestasikan kembali sebagian penghasilan yang diperolehnya untuk mendapatkan penghasilan yang lebih besar lagi. Maka jika Anda ingin memulai usaha, terapkanlah mental pengusaha, bukan mental karyawan.
2. Memilki Visi dan Misi yang Jelas
Anda harus mengetahui visi dan misi dalam berbisnis. Visi dan misi itu bisa menjadi panduan Sampeyan untuk melangkah. Seringkali suatu usaha saat mulai berkembang mengalami kegagalan karena organisasi tersebut tidak memfokuskan diri kepada peningkatan kemajuan bisnis awal, tetapi terlalu banyak mencoba mengembangkan bidang usaha lain. Fokuskan pada satu bisnis dulu; baru kemudian jika Anda sudah matang dalam kesuksesan, anda bisa untuk memulai usaha - usaha yang lain.
3. Memiliki Fikiran berjiwa bisnis
Sebagai calon pengusaha Anda harus berpikiran strategis dan Simpel. yaitu untuk mencari keuntungan dari apa yang diusahakan.
4. Memanfaatkan modal yang kita miliki dengan sebaik - baiknya.
Modal itu bisa berupa uang, harta atau keahlian yang dimiliki.
5. Menentukan Tempat Yang Strategis
. Strategis bisa jadi tempat yg ramai, dekat dg aktivitas warga, atau dekat sekolah, kantor dan kampus. Yang tentunya mencari tempat yang mempunyai konsumen yang mau menerima atau konsumsi produk yang dkita miliki.
6. Kesiapan dalam membuka usaha.
Sudah siap dengan modal dan lahan usaha. Langkah berikutnya adalah siap membuka usaha.Anda harus harus tetap optimis, atau jika diperlukan, Carilah pembimbing yang bisa membimbing dan mengawal selama masa-masa awal buka usaha.
7. Mengetahui seluk beluk kendala dan resiko  kegagalan yang belum dihadapi.
Selalu mengevaluasi usaha yang dijalani tentang kemajuan -kemajuan dan kemunduran - kemunduran dalam usaha yang dievaluasi setiap seminggu sekali/ sebulan sekali / tiga bulan sekali/ setahun sekali...yang tentunya bisa mencari solusi- solusi dalam menghadapi kemunduran ataupun cara meningkatkan kemajuan - kemajuan yang sudah ada ataupun mempertahankan suatu kemajuannya itu.
8. Cerdas Menyikapi Kegagalan
Dalam menyikapi kegagalan (menurut Fuad Muftie), seorang entrepreneur harus segera sadar dan bergerak cepat. Sebab, banyak pengusaha yg setelah sadar; ternyata bisnisnya telah jalan di tempat, atau malah kolaps. Nah (menurut Fuad Muftie) kegagalan tsb krn disebabkn bbrp hal, yakni sbb.:
a. Tidak memisahkan antara keuangan pribadi dg keuangan bisnis/perusahaan. Ini penting bg pemula agar sejak awal memisahkan keuangan perusahaan dan keuangan pribadi. Pemilik berhak mengambil bagian dari penghasilan/keuntungan bisnis. Tapi jumlah dan cara pengambilannya harus jelas tersistem. Dan setelah itu jangan sampai mencampur uang pribadi dan uang perusahaan. Adanya jumlah uang yg tersisa dari bisnis/toko tidak selalu menunjukkan keuntungan perusahaan.
b. Tidak adanya sistem yg baku. Bagi bisnis yg baru dirintis hendaknya mulai disiapkan sistemnya, shg jika mulai membesar, sistemnya sudah bagus. Dan kalau bisnis tidak berkembang, bisa dievaluasi sistem yg ada. Hendaknya dihindari sistem bisnis yg melekat pada pemiliknya; sehingga jika pemilik tidak ada/berhalangan, bisnis tidak ikutan berhalangan. Semakin kecil campur tangan pemilik dalam bisnisnya berarti semakin baik.
c. Sistem perekrutan karyawan yg kurang bagus. Perekrutan karyawan yg bagus biasanya akan menghasilkan karyawan yg bagus juga. Contohnya: Jika ada orang yg meminta pekerjaan dan langsung diberi pekerjaan, maka ia akan merasa “gampang banget gitu loh”. Akan beda jika perekrutan melalui tahap seleksi. Kemudian setelah diperoleh karyawan, kita bilang “Selamat, Anda diterima di perusahaan ini dan Anda telah mengalahkan 100 orang saingan Anda!”. Tentu akan beda semangat kerjanya.
9.Memanfaatkan keuntungan dengan tepat , baik dan benar.
Dengan keuntungan yang besar ataupun kecil tentunya sebagai pengusaha harus bijak dalam menggunakannya. Jangan asal menggunakan keuntungan hanya untuk keperluan yg tidak perlu dan penting. Ingat Anda adalah seorang pengusaha, keuntungan yg sudah Anda peroleh  harus di gunakan untuk memperbesar bisnis Anda. Jadi Anda jangan terlena dengan keuntungan yang didapatkan..
Semoga tips - tips ini menambah wawasan  khasanah ilmu dalam usaha.Sukses selalu untuk Anda?
By : Mohamad Yunus

0 comments: